Neymar membuka keunggulan Brasil pada menit 29 ditambah gol penutup dari Pato (menit 45). “Kami menikmati permainan. Saya senang, gembira untuk bisa bermain kembali. Ini menyenangkan kami mempunyai tanggung jawab untuk bekerja keras,” timpal Pato, yang absen di Piala Dunia 2010 lantaran cedera.
Neymar, salah satu bintang Santos yang tampil di belakang Pato di lini serang Brasil, bersama Paulo Henrique dan Ganso juga tampil mengigit. Ia puas dengan permainan kolektif yang baru saja dimainkan rekan-rekannya di lapangan.
“Tim bermain sangat percaya diri. Pelatih (Mano Menezes) mengatakan kepada kami untuk bermain seperti ketika tampil di klub. Dan kami bermain dengan gembira,” bungah Neymar.
Menezes yang berjanji akan mempertontonkan kembali gaya Jogo Bonito hanya punya waktu sedikit memanggil tim barunya menghpadai The Yanks. Namun keputusannya menurunkan bintang-bintang Santos berbuah manis di mana timnya bermain dengan serangan yang mengalir.
“Ini adalah langkah awal soal ide dan visi kami serta akan ada banyak lagi. Cara kemi menghindari risiko dari kurangnya perpaduan di tim,” kata Menezes.
Menezes menilai Brasil mampu memperlihatkan gaya dan filosofi bermain Samba, yang akhir-akhir ini dikritik di bawah kepelatihan Dunga. Ini bukan pada sedikitnya waktu berlatih tapi pada talenta pemain yang kami miliki,” tegasnya.
“Taktik dan posisi membantu dan saat ini itulah tugas seorang pelatih..untuk membantu para pemain memperlihatkan kemampuannya. Itu filosofi kami saat ini,” kata mantan pelatih Corinthians tersebut.
Brasil dikenal lewat permainan Jogo Bonito terutama pada tim di Piala Dunia 1982 dan 1986. Menezes mengatakan filosofi permainan indah itu membatin di hatinya. “Dengan hormat kepada para pemain pada era berbeda, momen-momen ketika itu membantu kami mengingat apa yang telah kami lakukan. Dan apa yang telah kami lakukan indah....apa yang mampu dan apa yang bisa kami lakukan lagi,” Menezes menjelaskan.
REUTERS | bagus wijanarko