"Kami sudah melakukan kontak dengan pihak Argentina untuk melakukan uji coba ini. Mereka memberikan respon positif namun kesulitan kami adalah soal biaya pertandingan mereka yang cukup tinggi. Kami masih harus mendiskusikan dulu tapi yang jelas pertandingan uji coba dengan Argentina itu bisa jadi pertandingan menarik untuk menambah pengalaman tim nasional kita dan efek komersialnya juga bagus," kata Ketua BTN Iman Arif.
Menurut Iman, biaya pertandingan atau match fee agar bisa mendatangkan Argentina memang mahal yaitu sekitar US$ 1,5 juta (Rp 13,5 miliar). "Dengan dana yang disiapkan saat ini kami hanya mampu membayar akomodasi dan transportasi mereka saja dan belum bisa menutupi match fee. Karena itu kami merencanakan untuk membuat penawaran jika ada promotor pertandingan yang berminat untuk membantu BTN," kata Arif.
Selain Argentina, tim nasional lain yang memberikan respon positif untuk bertanding dengan Indonesia adalah Brasil yang bersedia datang pada 7 September. Namun match fee yang diminta tim Samba lebih tinggi ketimbang Argentina dan mencapai US$ 2 juta (Rp 18 miliar). "Brasil akan membawa susunan tim yang sama saat mereka bertanding melawan Amerika Serikat beberapa hari lalu. Tapi kami belum siap dengan dana dan waktu persiapan mepet juga karena masih Ramadan," kata Iman.
Iman mengatakan peluang uji coba melawan Argentina masih terbuka lebar karena persiapan yang cukup panjang dan bisa menawarkan pertandingan ke promotor. "Pertandingan ini nilai komersialnya besar. Kalau ada promotor yang bersedia maka kami mau bekerja sama apalagi sekarang kami sudah mengambil hak siar dan iklan tim nasional dari PSSI. Keuntungan dari dana pertandingan bisa menjadi salah satu cara membiayai tim nasional dengan mandiri," kata Iman.
Selain bernegosiasi dengan Argentina, BTN juga tengah mendekati tim nasional Selandia Baru, Korea Selatan, Jepang dan Australia untuk memenuhi kuota uji coba tim nasional. "Mereka masuk daftar pertama kami untuk pertandingan uji coba. Dari kualitas mungkin berbeda jauh tapi jika berhasil mendapatkan kesepakatan, tim nasional Indonesia bisa mendapatkan pengalaman tanding lebih baik," kata Iman.
GABRIEL WAHYU TITIYOGA