Manajemen Persiba, kata Junaidi mengikat Aldo Barreto dengan nilai kontrak Rp 1,35 miliar selama satu musim kompetisi bermain bersama tim ‘Beruang Madu’. Pemain berkebangsaan Paraguay ini nantinya diproyeksikan sebagai ujung tombak ataupun penyerang lubang di Persiba. “Melihat dari kualitas teknik dan skilnya, dia saya tempatkan sebagai striker atau second striker. Tergantung adanya pemain Persiba lainnya,” katanya.
Kualitas skill dan karakter petarung Barreto diyakini mampu memuluskan strategi permainan Persiba yang terbiasa mengandalkan skema 3-5-2, 4-4-2 dan 4-5-1. Rotasi strategi Persiba nantinya disesuaikan dengan lawan tanding Persiba di partai kandang maupun tandang.
“Aldo tetap berada di posisi di depan, apapun strategi skema permainan yang diterapkan. Apalagi dia punya karakter petarung sehingga bisa posisi striker ataupun second striker,” paparnya.
Sebelumnya, manajemen Persiba dilaporkan sudah melakukan negosiasi dengan Aldo Barreto. Tempo sempat memberitakan adanya kedekatan Ketua Umum Persiba, Syahrir Taher - Aldo Barreto dengan penawaran kontrak mencapai kisaran Rp 1 miliar hingga Rp 1,3 miliar.
Aldo Barreto menggantikan peran dominan sebelumnya sempat dijalankan Julio Lopez di Persiba. Striker asing berkebangsaan Chilie ini tidak bisa dipungkiri sempat jadi roh permainan Persiba.
Syahrir Taher jelas jelas membantah sedang dalam proses negosiasi dengan Aldo Barreto pada musim kompetisi Liga Super Indonesia. Dia mengatakan, top skor kompetisi musim lalu tersebut masih terikat kontrak dengan manajemen Bontang FC hingga September mendatang. “Kompensasinya harus membayar pada pemilik kontrak sebesar Rp 200 juta. Ini sulit dilakukan Persiba,” katanya.
Sumber Tempo (sopir Ketua Umum Persiba) menyebutkan, pucuk pimpinan Persiba sudah bertemu serta menawarkan kontrak permanen satu tahun pada peraih sepatu emas ini. Nilai kontrak yang ditawarkan bisa melambung di kisaran angka Rp 1 miliar hingga Rp 1,5 miliar.
“Mintanya mahal, Rp 1,3 miliar,” ungkapnya.
Persiba sudah memastikan mengkontrak tiga pemain asing yaitu Robertino Pugliara (Argentina), Mijo Dadic (Kroasia) dan Kim Yong Hwee (Korea Selatan). Ketiga merupakan bekas punggawa Persiba yang sukses merumput pada musim kompetisi lalu.
Sedangkan untuk pemain lokal, Persiba memanfaatkan jasa I Made Wirawan (kipper), Muhammadan (stopper) dan Dwi Joko (gelandang), Rusdiansyah (bek) dan Galih Sudaryono (kiper). Ketiga terbukti telah memberikan kontribusi maksimal bagi kolektifitas permainan dengan nilai kontrak yang mampu disesuaikan dengan keuangan tim.
SG WIBISONO