TEMPO Interaktif, Jakarta: Pelatih Tim Nasional Alfred Riedl sudah mencoret nama striker Boaz Salossa dari daftar pemain karena tak hadir tanpa kabar sejak pemusatan latihan dimulai 15 Agustus lalu. Hilangnya Boaz membuat Bambang Pamungkas satu-satunya penyerang senior yang tersisa di pelatnas. Tapi kondisi ini justru membuka peluang bagi para penyerang muda untuk mengisi kekosongan di lini depan.
Setelah Boaz dikeluarkan, tim nasional pada pelatnas tahap pertama ini hanya memiliki empat penyerang yaitu Bambang, M. Isnaeni, Yongki Ariwibowo dan Jaya Teguh Angga. Dari keempat pemain itu, hanya Bambang yang punya pengalaman bertanding sebagai pemain tim nasional termasuk di kancah internasional. Bambang pun masih disebut-sebut sebagai striker Indonesia terbaik saat ini.
Namun pemain muda seperti Yongki dan Jaya pun mampu menunjukkan kualitasnya sebagai penyerang. Yongki, striker berusia 20 tahun yang bermain untuk Persik Kediri memiliki kemampuan dalam melakukan penetrasi saat penyerangan. Dalam sesi latihan, Yongki pun sudah menunjukkan bahwa ia memiliki kecepatan dan heading yang cukup bagus. Dalam simulasi pertandingan Yongki kerap membuat para bek kewalahan karena gagal menjaganya.
Jaya Teguh yang baru berusia 23 tahun juga memiliki kemampuan yang cukup bagus saat menjadi tandem bagi Bambang di lini depan dalam simulasi pertandingan. Sedangkan Isnaeni memang tidak seagresif Yongki dalam melakukan serangan, namun ia mampu membaca arah permainan dan melakukan umpan terobosan yang cukup akurat untuk mengoyak pertahanan lawan.
Memang belum bisa dipastikan siapa yang akan dipilih Riedl sebagai striker utama dalam timnya. Terlebih lagi, ini merupakan pelatnas tahap pertama dan belum terlihat penyerang dengan naluri mencetak gol tinggi dan memiliki penyelesaian akhir yang bagus. Asisten pelatih, Wolfgang Pikal, menyatakan Yongki memiliki kecepatan lebih baik daripada tiga penyerang lainnya.
"Soal stok striker, kemampuan untuk mencetak gol masih kurang padahal seorang striker harus memiliki shooting atau heading bagus. Mereka juga harus berlari cepat dan ketepatan penempatan posisi. Yongki punya kecepatan yang lebih baik. Kami yakin, Yongki akan maju karena dia masih mau belajar," kata Pikal.
GABRIEL WAHYU TITIYOGA