Chief Executive Officer Liga Joko Driyono mengatakan, denda sudah menjadi pembicaraan kedua belah pihak sebelum memutuskan bekerja sama untuk menyelenggarakan Liga Super. "Saya pikir hal itu wajar saja. Kompetisi dan pertandingan ini adalah komersial dan ada konsekuensi bagi Liga jika tak berjalan sesuai kesepakatan," kata Joko, Rabu (25/8).
Keberhasilan kompetisi bisa dilihat jika pertandingan berlangsung sesuai jadwal, aman dan dihadiri banyak penonton. Liga memastikan akan berusaha memenuhi kesepakatan bersama sponsor agar pertandingan dan kompetisi bisa berjalan lancar. Liga memastikan agar klub peserta Liga Super memenuhi persyaratan pertandingan termasuk mengantongi ijin dari kepolisian.
Liga bakal mendapatkan denda dari sponsor jika gagal menyelenggarakan pertandingan sesuai jadwal dan laga berlangsung tanpa penonton. "Pemindahan lokasi pertandingan atau penjadwalan ulang juga mengakibatkan jumlah penonton berkurang dan Liga bisa kena denda karena hal itu," kata Joko.
Besaran denda dikabarkan bisa mencapai Rp 100 juta per pertandingan. Namun Joko menyatakan hal tersebut masih dalam perundingan dengan pihak sponsor. "Kami belum tetapkan berapa dendanya. Tapi yang jelas, antara pertandingan yang batal dan laga yang berlangsung tanpa penonton dendanya akan berbeda. Akan ada semacam klasifikasi denda," kata Joko.
Meski musim lalu jadwal kompetisi sempat molor, Djarum rupanya masih memberikan dukungan untuk Liga Super. Sebagai sponsor utama, musim lalu Djarum menggelontorkan dana sebesar Rp 37,5 miliar. Untuk musim 2010/2011, Djarum berencana untuk menaikkan jumlah dana dukungan Liga Super menjadi sekitar Rp 41 miliar.
Djarum pun meminta Liga untuk membenahi penyelenggaraan kompetisi musim depan. Pihak sponsor pun bakal memberikan penalti jika terjadi sanksi larangan bertanding atau laga tanpa penonton dari Komisi Disiplin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia lebih dari 5 persen atau maksimal 15 pertandingan dalam semusim. "Kami mentolerir pertandingan yang tak mendapatkan izin dari kepolisian karena alasan keamanan," kata manajer Zentha Hitawasana, Fatih Chabanto, yang menjadi perwakilan Djarum.
Fatih mengatakan memang masih banyak kendala dalam pelaksanaan pertandingan musim lalu mulai dari jadwal yang berantakan hingga kerusuhan suporter. "Kami meminta Liga untuk memperbaiki itu. Sebagai sponsor, citra kami menjadi taruhannya di dalam kompetisi. Jika kiompetisi berantakan maka tidak akan menguntungkan kami," katanya.
GABRIEL WAHYU TITIYOGA