TEMPO Interaktif, Beijing - Kepolisian Cina memerika Xie Yalong, mantan ketua umum Asosiasi Sepak Bola Cina (CFA), dengan sangkaan melakukan penyuapan dan pengaturan skor pertandingan untuk judi.
Pemeriksaan ini menjadi bagian dari aksi Kementerian Keamanan Publik Cina untuk memberantas penyuapan dan pengaturan pertandingan yang menjadi skandal besar dalam dunia sepak bola di negeri Tirai Bambu itu.
Selain Xie, menurut kantor berita Xinhua, polisi juga memeriksa dua mantan pejabat organisasi sepak bola tersebut. Sejauh ini, investigasi yang dilakukan kepolisian sudah berhasil menjaring belasan pemain dan ofisial, termasuk Nan Yong, yang sebelumnya menggantikan Xie pada 2009.
Sepak bola adalah olahraga populer di Cina. Meski prestasi tim nasionalnya jelek dan hanya menempati posisi 97 dunia, warga Cina tetap menggemari sepak bola. Namun menjadi olahraga paling digemari di Cina tidak membuat prestasi tim nasional dan kompetisinya membaik. Korupsi, penyuapan wasit hingga pengaturan pertandingan untuk perjudian diduga menjadi sumber utama kehancuran sepak bola Cina.
Sepak bola Cina mendapat guncangan besar saat Nan dipecat dan ditahan polisi Januari lalu dengan tuduhan terlibat skandal pengaturan skor, penyuapan dan perjudian. Selain Nan, Wakil Ketua CFA Yang Yimin dan Ketua Komisi Sepak Bola Wanita Zhang Jianqiang juga dipecat karena ikut terlibat dan ditahan. Jianqiang juga merupakan orang yang berperan dalam pengaturan wasit.
Selain mereka, sebanyak 20 ofisial CFA yang terlibat juga sudah ditahan polisi termasuk Lu Jun, yang pernah menjadi wasit pada Piala Dunia 2002. Inilah hasil investigasi pemerintah dalam membongkar praktik manipulasi dan penyuapan yang terjadi dalam kompetisi sepak bola di negeri itu sejak tahun lalu. Di Cina, orang yang terbukti melakukan tindakan korupsi bisa dijatuhi hukuman mati.
Hingga saat ini lebih dari 100 pemain dan mantan pemain, pelatih, wasit, ofisial klub dan pihak industri penyokong sepak bola telah diinterogasi. "Kami ingin menghapus korupsi di dalam olahraga ini dan bersedia bekerja sama dengan kepolisian," kata Wakil Ketua Komite Olahraga Cina, Cui Dalin. "Mereka semua yang terbukti bersalah itu harus dihukum karena mereka sudah mencoreng sepak bola, menyakiti fans sepak bola dan juga rakyat Cina."
Saat ini sepak bola Cina tengah direformasi dibawah kepimpinan Wei Di, yang sebelumnya merupakan ketua olahraga akuatik sejak 2001. Dibawah asuhan Wei, akuatik Cina sukses menyabet empat medali emas di olimpiade Beijing 2008. Ia adalah orang keempat yang memimpin CFA dalam sepuluh tahun terakhir dan diharapkan mampu membenahi kompetisi sepak bola dan juga tim nasional Cina.
AP | REUTERS | GABRIEL WAHYU TITIYOGA