TEMPO Interaktif, Balikpapan – Kesebelasan Persiba Balikpapan masih memberikan kesempatan kepada striker China, Ping Du, untuk mengikuti proses seleksi pemain Asia. Striker tim nasional China ini sudah dua pekan belum menghadiri proses seleksi pemain tim ‘Beruang Madu’ untuk bergabung dalam kompetisi Liga Super Indonesia.
“Kami masih memberikan kesempatan kepada dia untuk datang di Balikpapan,” kata Ketua Umum Persiba, Syahrir Taher, Jumat (24/9). Syahrir masih memaklumi kondisi Ping Du yang sedang mengurus kartu izin tinggal sementara (Kitas) di Kedutaan Besar Indonesia di China. Permasalahan imigrasi ini, katanya, yang menyebabkan batalnya kedatangannya di Balikpapan sesuai jadwal dua pekan silam.
Selain itu, Syahrir mengatakan, masih ada waktu dalam proses seleksi pemain Asia sesuai ketentuan Badan Liga Indonesia. Pendaftaran pemain Liga Super Indonesia akan berakhir pada 30 Oktober mendatang. “Masih ada waktu sebulan, masih lama,” ujarnya.
Syahrir menyatakan Persiba ektra hati-hati dalam proses seleksi pemain Asia sesuai kebutuhan permainan tim. Dia mencontohkan kegagalan rekrutmen musim lalu dimana performa sejumlah pemain Persiba tidak sesuai harapan semula.
"Kami tidak ingin seperti saat merekrut Albicho (striker Iran) yang rawan cedera dan kualitasnya di bawah standar,” ungkapnya.Persiba beberapa kali sedang menjajaki kemungkinan mengkontrak sejumlah pemain Asia. Baru baru ini, Persiba memulangkan pemain Korea Selatan Park Chan Young karena dianggap tidak sesuai kebutuhan tim.
Bidikan Persiba kemudian bergeser kepada Ping Du yang sempat jadi anggota tim nasional Cina sejak 2002 hingga 2008. Dia sempat masuk dalam susunan pemain China yang turut serta dalam pagelaran Piala Dunia di Korea Selatan – Jepang pada 2002 silam.
Biodatanya juga menyebutkan, Ping Du sempat memperkuat klub Divisi I Liga Cina Shenyang Dongjin FC (2004-2008), Shanxi Chamba FC, I Shenyang Haishi (1998-2003).
Persiba juga mempunyai alternatif pilihan pada pemain tim nasional Singapura Khairul Amri yang saat ini tergabung dalam tim Tampines Rovers. Agen pemain, Hardiman Koto mematok harga Rp 900 juta bagi Khairul Amri untuk bergabung bersama Persiba.
Namun saat tidak terjadi kesepakatan, Syahrir mengaku mempunyai opsi pilihan kedua dengan mendatangkan pemain tim nasional Iran. Dia memastikan kualitas pemain Iran ini tidak kalah dibandingkan Khairul Amri. “Kalau batal dengan Khairul Amri, masih ada pemain Iran, tapi saya lupa namanya,” paparnya.
"Khairul Amri juga tertarik bergabung bersama Persiba pada musim kompetisi Indonesia. Namun pemain ini mengajukan syarat langsung bergabung tanpa melalui proses seleksi dilakukan Persiba.
Persiba juga musti membayar kompensasi sisa masa kontrak Khairul Amri yang masih tergabung sebagai pemain Tampines Rovers. Sisa masa kontraknya baru berakhir Oktober mendatang bersamaan berakhirnya musim kompetisi Liga Singapura.
SG WIBISONO