TEMPO Interaktif, Kediri - Pelatih Persibo Bojonegoro Sartono Anwar kecewa dengan kekalahan timnya atas PSM Makasar dengan skor 0-1. Kesalahan penempatan bola menjadi alasan utama kekalahan tersebut. “Bukan kecewa lagi,” ujar Sartono usai pertandingan Indonesia Super League di Stadion Brawijaya Kediri, Rabu (29/9) sore.
Menurut Sartono, pemainnya tak bisa mengontrol dan tidak melakukan penempatan bola dengan baik. Ia menilai gol tunggal yang diciptakan pemain PSM Makasar Goran Subhara di menit ke-33 seharusnya tidak terjadi.
Menurut dia kesalahan penempatan bola telah menjadi persoalan klasik tim ini. Hal serupa juga terjadi pada pertandingan sebelumnya hingga menghambat kemajuan tim. Gol yang diciptakan Goran Subhara menurut dia harusnya bisa diantisipasi dengan baik oleh Syaifudin.
Sebab pada saat Goran menanduk bola ke gawang Persibo, posisi Syaifudin sudah tepat. Hanya saja dia tidak segera meloncat untuk menangkap bola sehingga terciptalah petaka tersebut. “Dia kurang bertarung seperti kawan-kawan lainnya,” kata Sartono.
Meski menuai kekalahan, seluruh pemain Persibo menurut Sartono sudah bermain sangat bagus. Bahkan pada babak kedua pemainnya banyak menciptakan peluang meski tak satupun bisa diselesaikan dengan baik.
Kekalahan ini akan dijadikan bahan evaluasi bagi Sartono, khususnya penjaga gawang. Dia juga mengaku masih membutuhkan dua pemain asing untuk memperkuat lini depan dan gelandang. “Setidaknya butuh dua pemain asing,” katanya.
Kengototan pemain Persibo ini diakui oleh pelatih PSM Makassar Robert Alberts. Menurut dia pemain Persibo sudah bermain bagus dan penuh semangat. Hanya saja mereka kurang bisa menempatkan bola dengan baik sehingga gagal mencetak gol. “Kami sempat kewalahan menghadapi mereka,” kata Robert merendah.
Namun demikian, dia tetap mengakui keunggulan pemainnya. Meski dengan formasi baru dan tidak bertabur bintang, timnya tetap bisa bermain bagus di kandang lawan. Dia berharap kondisi ini bisa dipertahankan hingga usai kompetisi mendatang.
HARI TRI WASONO