Portugal sempat meminta Mou untuk mengambil alih dua tugas melatih, setelah memecat Carlos Queiroz. Namun keinginan Mou melatih terganjal setelah Real Madrid tidak memberikan izin kepadanya.
Mou, 47 tahun mengatakan sementara ia bisa mengerti situasinya di Santiago Bernabeu, ia juga ingin membantu timnas Portugal. “Saya merasa kesal selama dua hari dan saya pikir seperti pelatih Portugal pada umumnya. Dan saya menyukai ini,” kata Mou dalam artikel yang ditulisnya pada laman Asosiasi Pelatih Sepak Bola, Rabu (6/10).
Mou akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa Real Madrid adalah klub besar. Ia sadar akan tanggung jawabnya di klub yang telah memboyongnya dari Inter Milan. “Klub (Real Madrid) membayar saya, dan mereka tidak bisa mengambil risiko dengan para pemilik saham dan suporternya,” katanya.
Pelatih yang musim lalu menyumbangkan tiga gelar buat Inter akhirnya bisa mengerti keputusan Madrid. “Ini adalah keputusan gampang yang bisa dimengerti. Namun saya masih kecewa tak bisa melatih Seleccao-julukan Portugal,” katanya.
Portugal kini dilatih Paulo Bento. Secara khusus Mou mendoakan rekannya itu untuk sukses. “Portugal kini telah mempunyai seorang pelatih dan harus dianggap sebagai pelatih dan pelatih terbaik,” katanya.
AP | bgs