Blatter, yang selama 12 tahun mempertahankan posisinya sebagai orang nomor satu di Fifa, telah menyatakan akan kembali maju untuk keempat kalinya pada Mei mendatang. Tapi hingga kini belum ada figur penantang terkuat yang muncul. Setelah mundurnya Presiden AFC, Mohamed bin Hammam, Chung menggunakan nama besarnya ketika tampil di London untuk mengambil peluang mengalahkan Blatter.
“Saya belum pernah seserius ini sebelumnya. Namun saat ini saya sedang mempertimbangkannya,” kata Chung, 58 tahun asal Korea Selatan yang mengatakan kepada para peminpin yang bertemu dalam konferensi sepak bola, yang dihadiri lima anggota eksekutif Fifa.
Chung mengatakan terlalu dini baginya mengatakan Blatter akan melaju tanpa hambatan. “Untuk membuat organisasi seperti Fifa seha, Anda memerlukan kompetisi yang sehat,” tegasnya.
Blatter, 74 tahun telah menjadi Presiden Fifa sejak Joao Havelange mengakhiri masa tugasnya pada 1998. Pria Swiss itu sukses memenangkan pemilihan presiden dengan susah payah pada 2002 sebelum kembali mencalonkan tanpa lawan pada 2007.
Blatter mengaku siap menerima tantangan kandidat presiden Fifa dari Asia. “Keluarga besar sepak bola dunia harus mendorong adanya kompetisi, ada orang-orang cakap di antara anggota Komite Eksekutif Fifa. Kami lebih baik berusaha berkompetisi dengan baik dan mencari kandidat yang bagus,” katanya.
Chung di lain pihak mengatakan ini saatnya bagi wakil Asia untuk mengepalai Fifa. Ini dikatakanyya setelah melihat pentingnya peran Asia dalam kancah sepak bola internasional.
“Kami kadang melihat contoh dari agenda nasional atau regional mengganggu keinginan adanya hal baik dalam sepak bola dunia. Ini penting untuk menjamin demokrasi di Fifa,” kata Chung yang menambahkan bahwa sepak bola hidup dalam nasionalisme namun memperlihatkan kebesarannya dalam konteks golbal.
AP | bgs