TEMPO Interaktif, Singapura - Miliarder Singapura, Peter Lim, berminat membeli Liverpool FC salah klub Liga Premier Inggris. Demikian juru bicara Lim, Selasa, ketika dikonfirmasi media Inggris. "Peter telah menulis surat kepada pengurus Liverpool, dia menyiapkan penawaran," ujarnya.
Dia menambahkan, dalam surat tersebut Lim siap menggelontorkan dana senilai 300 juta poundsterling atau sekitar Rp 4,2 triliun, namun tawaran yang diajukan kalah dengan pengusaha asal Amerika Serikat.
Menurut catatan majalah Forbes, Lim adalah pria terkaya nomor delapan di Singapura dengan kekayaan sekitar US$1,6 miliar (Rp 14,26 triliun). Dia pemegang saham mayoritas di Wilmar, sebuah perusahaan minyak kelapa sawit terbesar di dunia.
Sebelumnya, pengusaha Cina Kenny Huang berambisi memiliki Liverpool. Dia bersama Royal Bank of Scotland (RBS) bersedia membeli dengan harga 350 juta poundsterling atau setara Rp 4,9 triliun. Namun, Rabu pekan lalu, Ketua Liverpool Martin Broughton Rabu telah mengumumkan menyetujui pembelian Liverpool oleh Boston Red Sox (BRS) pemilik New England Sports Ventures (NESV), John Henry.
Liverpool memang tengah bermasalah. Hicks dan Gillet, yang mengakuisisi Liverpool dengan nilai 218,9 juta pound sterling (Rp 3,1) triliun pada Februari 2007, menginstruksikan Barclays Capital pada April untuk mencari seorang pembeli. Keduanya juga menunjuk Broughton, yang juga menjadi petinggi di maskapai penerbangan British Airways untuk mencari peminat yang ingin membeli klub.
Liverpool, pengoleksi 18 gelar Liga Primer Inggris kini berhutang 237 juta pound sterling (Rp 3,3) triliun kepada Royal Bank of Scotland. Klub mempunyai tenggat untuk membayar hutang pada 15 Oktober.
Pada hari ini pengadilan tinggi London akan memutuskan nasib penjualan Liverpool.
Adapun di awal musim tahun ini, Liverpool tampil sangat buruk. Hanya menuai satu kemenangan dari tujuh pertandingan menjadikan klub menuai rekor terburuk selama lebih dari setengah abad di tengah-tengah beban hutang yang membuat Roy Hodgson, hanya mengantongi sedikit uang untuk membeli pemain baru dan memperkuat klub.
Sekitar 7,000 Liverpudlian-suporter fanatik Liverpool menggelar demonstrasi Minggu kemarin ketika klub berhadapan dengan tim promosi Blackpool. Dalam aksinya, mereka membentangkan spanduk dan meneriakkan nada protes terhadap kepemipinan Hicks dan Gillet.
Pertandingan itu dimenangkan Blackpool dengan skor 2-1. Alhasil klub baru bisa memetik enam poin dari tujuh pertandingan liga dan masuk dalam zona degradasi, peringkat 18. Skuad Merseyside juga tersingkir dari Piala Carling setelah dipermalukan klub divisi 4 Inggris, Northampton Town. Liverpool terakhir kali tampil buruk di awal musim pada 1953-54, ketika mereka terdegradasi ke divisi 2.
REUTERS | CHOIRUL