TEMPO Interaktif, Jakarta - Tim Persebaya bisa mengikuti kompetisi devisi utama Liga Sepakbola Indonesia dengan syarat pengurus baru persebaya sudah terbentuk. Keputusan ini dikeluarkan oleh Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid saat menerima kunjungan Ketua pengurus cabang PSSI Surabaya Wisnu Wardhana di kantornya, Rabu (13/10).
“Pak Nurdin sudah mengatakan, Persebaya masuk devisi Utama,” kata Wisnu saat keluar ruang rapat PSSI. Ia mengaku tim sepakbola Persebaya kualitas timnya lebih bagus dan lebih solid. “Pelatih dan manajernya sudah ada, tapi masih rahasia,” katanya.
Sekarang, kata dia, pihaknya mendapatkan mandat untuk menyelesaikan persoalan kepengurusan Persebaya terlebih dulu. Juga mengadakan musyawarah luar biasa dengan mengundang seluruh klub internal di Surabaya dalam rangka menetapkan pengurus Persebaya baru.
“Itu akan kami lakukan secepat-cepatnya, dalam satu atau dua hari ini,” kata pengurus yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Surabaya ini. Wisnu mengklaim bahwa tim sepakbola Persebaya yang baru nanti merupakan tim yang dibentuk masyarakat Surabaya, bukan seperti Persebaya versi Saleh Mukadar. “Mereka dibentuk beberapa orang saja,” katanya.
Selama ini, menurut Wisnu, pendanaan PT Persebaya dan biaya pembinaannya berasal dari dana pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Selain itu, aset yang dipergunakan seperti gedung, lapangan dan fasilitas lainnya adalah milik pemerintah daerah.
“PT Persebaya itu asal muasalnya bagimana? Mereka beli dari siapa, apa benar mereka mereka punya lima puluh persen?” Wisnu mempertanyakan. “Kami punya dasar yang kuat apabila dibawa ke jalur hukum,” katanya.
Wisnu juga menegaskan bahwa dirinya tidak mendukung apabila Persebaya mau mengikuti Liga Primer Indonesia (LPI) yang digawangi oleh pengusaha Arifin Panigoro. “Bagaimana mau mendukung, pembentukan LPI di luar induk sepakbola (PSSI) itu saja sudah salah,” kata dia.
RINA WIDIASTUTI