TEMPO Interaktif, Jakarta - Empat wasit yang memimpin pertandingan Persibo Bojonegoro melawan Persema Malang di Stadion Gajayana, 9 Oktober lalu, akan dipanggil tim pencari fakta Satuan Tugas Anti Suap dan Perwasitan PSSI.
Mereka terdiri dari wasit pemimpin Iis Isya Permana, asisten wasit Trisnop Widodo dan Musyafar, serta wasit cadangan Hamsir. Pemanggilan dijadwalkan Selasa (19/10) pekan depan.
“Kami akan meminta keterangan dari mereka terkait dugaan suap,” kata Togar Mahanan Nero, perwakilan tim pencari fakta, di kantor PSSI, Jumat (15/10). Apapun keterangan dari mereka, kata Tagor, akan menjadi bahan fakta.
Langkah ini merupakan kelanjutan dari pemanggilan pelatih Persibo, Sartono Anwar. Dia dinilai menghina pengurus PSSI dengan menyebut PSSI itu PKI usai Persibo kalah 1-0 atas Persiwa. PSSI bahkan sebelumnya sempat mengancam akan membawa persolan ini ke meja hijau.
“Tidak benar saya mengatakan pengurus PSSI itu PKI, yang saya ucapkan adalah wasit itu PKI. Karena tidak jujur, sama artinya tidak punya agama,” kata Sartono. Perkataan itu pun, menurut dia diucapkannya dalam kondisi emosi karena pertandingan tidak fair. “Saya akan meminta maaf untuk perkataan itu,” ujar Sartono.
Menurut Sartono, pertandingan seharusnya sudah berakhir sebelum ada hukuman pinalti karena tambahan waktu hanya tiga menit. Dan selama tiga menit tambahan itu tidak ada kejadian yang membuat pertandingan berhenti. Catatan rekaman stasiun televisi pun menunjukkan 93.21 menit.
“Sehingga saya minta ijin ke manajemen mau singung soal adanya tawaran Rp. 10 juta dari oknum yang mengaku wasit sebagai syarat membantu pertandingan itu ke wartawan. Manajemen diam, maka saya ngomong tentang itu,” kata Sartono.
Ia mengaku menerima pesan singkat dari oknum yang mengaku wasit. Isi intinya akan membantu jalannya pertandingan. “Saya membalasnya dengan mengatakan itu urusan manajemen,” kata Sartono yang mengaku menolak tawaran itu. Dan, si oknum itu kemudian mengirim pesan ke manejemen meminta uang Rp. 10 juta. Ketika dilacak, oknum yang awalnya mengaku bernama Sukasto berganti nama menjadi Hadi.
Bernard Limbong, anggota komite eksekutif PSSI yang juga tergabung dalam satgas pencari fakta, mengatakan permintaan maaf Sartono saat ini diterima. “Namun ini baru awal dan belum selesai. Selanjutnya, kami akan investigasi kebenarannya terkait sebutan PKI dan juga adanya oknum wasit yang mendapat suap,” katanya.
Hasil bahan fakta yang didapat dari keterangan Sartono, kata Limbong akan diserahkan ke Komisi Disiplin Nasional dan tim penilai wasit yang diketuai Purwanto dan Mulyana Supandi. “Selanjutnya mereka yang akan memproses,” katanya.
RINA WIDIASTUTI