"Ketika seharusnya kami bisa unggul 5-0 di paruh waktu, kami hanya unggul 2-0," kata Ferguson. "Kehilangan dua angka jelas tak bisa diterima. Kami menciptakan banyak peluang di babak pertama yang membuat kami unggul," ujarnya kepada SKY Sport.
MU memang melempem musim ini. Mesin gol MU Wayne Rooney tak secemerlang musim lalu. Kali ini dia baru mencetak satu gol. Kabar tentang perselingkuhannya dengan pelacur papan atas membuat performanya juga anjlok. Pada pertandingan lalu dia sengaja tak dimainkan Ferguson. Saat melawan West Brom, dia masuk di babak kedua. Itu pun dia banyak melakukan kesalahan. Praktis, MU hanya bertumpu pada penyerang Dimitar Berbatov.
Sungguh berbeda dengan dua musim lalu. Dulu, mesin gol MU sulit ditebak. Semua pemain tengah produktif menciptakan gol, seperti Cristiano Ronaldo, Nani, Paul Scholes, Ryang Giggs. Kini semua kejayaan itu seperti berlalu. Giggs kerap cedera. Paul Scholes juga sudah mulai menuai. Ditambah lagi barisan pertahanan MU seperti kiper Edwin van der Saar dan beknya sering bikin blunder, persis seperti saat melawan West Brom. Dua golnya adalah blunder Patrice Evra dan Van der Saar.
Tak bila MU sulit menang. Sebelum bermain imbang dengan West Brom, MU juga bermain draw dengan Bolton Wanderers dan 0-0 dengan Sunderland. MU memang belum pernah kalah. Namun, dia juga jarang menang.
Bandingkan dengan Chelsea, yang amat produktif. Rata-rata di setiap pertandingan, The Blues menghasilkan gol lebih dari satu. MU kini ketinggalan lima angka dari puncak klasemen Chelsea. MU baru meraup angka 14.
"Kami seharusnya cepat-cepat menghabisi lawan," ujar Ferguson seperti dikutip situs resmi Manchester United. Fergie lalu menjelaskan seharusnya mereka bisa mencetak banyak gol. Misalnya sat melawan Fulham mereka seharusnya mencetak tiga gol. Saat melawan Everton Setan MErah seharunya juga bisa mencetak 5 sampai 6 gol. "Kami sangat frustrasi."
MU.COM | SKY SPORT | BS