Tambahan 3 poin itu memungkinkan Setan Merah bertahan di posisi 3 Besar dengan 20 poin, terpaut 5 poin dengan The Blues. Koleksi poin MU sama dengan yang dikumpulkan Arsenal, tapi The Gunners memiliki selisih gol yang lebih baik sehingga klub London itu berhak menduduki peringkat ke-2.
Nani menjadi pusat perhatian dalam pertandingan itu, tapi bukan karena penampilannya yang memukau melainkan lebih disebabkan gol kontroversial yang dibuatnya.
Insiden itu terjadi saat pertandingan memasuki menit-menit terakhir. Nani yang merasa dijatuhkan dikotak penalti langsung meraih dengan tangannya bola dengan harapan wasit Mark Clattenburg memberinya hadiah penalti.
Tapi, wasit membiarkan permainan berjalan dan Nani yang membaca situasi tersebut langsung menyambar bola yang sebelumnya sudah diletakkan kiper Spurs, Heurelho Gomes, yang percaya bakal mendapat tendangan bebas karena Nani telah melakukan handball. Bola pun meluncur masuk ke gawang yang kosong.
Hakim garis sempat mengangkat bendera melihat insiden itu, tapi wasit tetap mengesahkan gol tersebut setelah keduanya saling berkonsultasi. Keputusan itu mengundang protes dari para pemain Spurs, tapi wasit tetap bergeming.
Sebelumnya, pemain asal Portugal itu juga ikut berperan dalam terciptanya gol pertama MU yang dibukukan Nemanja Vidic di menit ke-31 lewat tendangan bebas yang dilakukannya.
Dengan hasil ini MU mencatat kemenangan dua kali beruntun untuk kali pertama di Premier League musim ini. Sepekan sebelumnya, skuad Alex Ferguson menaklukkan Stoke City 2-1.
Di pihak lain, Spurs memperpanjang rekor tak pernah menang di Old Trafford sejak 1989. Itu juga menjadi laga ke-68 di mana The Lily Whites gagal meraih kemenangan di kandang The Big Four: MU, Chelsea, Arsenal dan Liverpool dalam pertandingan di liga.
Pelatih Tottenham, Herry Redknapp, menyalahkan wasit Clattenburg atas kekalahan pasukannya karena ia tak melihat handball yang dilakukan Nani.
"Itu handball. Ia (Nani) menyentuh bola dengan tangannya dan menariknya,'' kata Redknapp. "ia seharusnya diganjar kartu kuning. Wasit tak melihatnya handball, itulah sebabnya ia membiarkan permainan terus berjalan. Hakim garis melihatnya, itulah sebabnya ia mengangkat bendera.
"Ia (Clattenburg) telah diberi tahu (oleh hakim garis), ia seharusnya tak mengesahkan gol itu. Ia (Nani) telah memegang bola. Jika ia memegang bola, ia harus diberi kartu kuning dan itu tendangan bebas. Jadi, Gomes menaruh bola untuk melakukan tendangan bebas.
"Jika kita melihat (gelandang MU, Darren) Fletcher, ia memanggil Nani untuk kembali ke posisinya karena ia mengira kami akan melakukan serangan balik dari tendangan bebas itu. Gomes menaruh bola untuk melakukan tendangan bebas. Itu jelas.''
Redknapp mengatakan timnya kemungkinan bisa merebut 1 poin kalau saja gol kontroversial Nani tak disahkan kendati Spurs sudah tertinggal 0-1.
"Kita tak pernah tahu, pertandingan berlangsung 90 menit,'' kata Redknapp. “Kita tak tahu, kami tertinggal 1 gol, tapi kami mungkin mendapat kesempatan mencetak gol. Kita tidak pernah tahu.''
Ferguson sendiri tak menampik kalau gol Nani tersebut kontroversial. Tapi, ia tak menyalahkan Nani atau wasit melainkan kiper Gomes.
"Itu sangat aneh," kata Ferguson. "Tak seorang pun tahu saat itu apa yang terjadi. Di menit yang satu kiper memegang bola dengan tangannya dan menit berikutnya bola ssudah masuk ke gawang. Nani menoleh ke belakang dan melihat wasit dan wasit mengatakan terus bermain, jadi yang bisa ia lakukan adalah memasukkan bola ke gawang.
"Kita bisa melihat wasit dan hakim garis dan menyalahkan mereka, tapi kiper seharusnya lebih tahu. Ia kiper berpengalaman. Saya pikir ia telah melakukan kesalahan. Saya pikir itu penalti dan saya pikir Nani juga merasa ia suah menyentuh bola. Tapi, wasit tak meniup peluit.
"Wasit membiarkan permainan berjalan karena kiper telah mengambil alih bola. Ia kemudian menarunya untuk melakukan tendangan bebas karena mengira telah terjadi pelanggaran. Ia telah melakukan kesalahan.''
AP | SOCCERNET | A. RIJAL