I Blucerchiati telah memulai proses untuk memutus kontrak Cassano menyusul perselisihannya dengan Garrone saat ia menolak mendampingi sang presiden untuk menghadiri sebuah acara pemberian penghargaan dengan alasan harus menemani istrinya yang sedang hamil.
“Semua yang telah terjadi tak mempertimbangkan momen tertentu yang tengah saya alami bersama istri saya,” kata Cassano seperti dikutip Kantor Berita Italia ANSA.
“Jika saya ingin berada sedekat mungkin dengan istrinya di sela-sela kesibukan saya,hal itu pasti ada alasannya. Saya tak ingin mengungkapkan alasan itu di depan publik saat ini karena itu privasi keluarga saya.”
“Insiden yang diberitakan di media sengaja dibuat dari sudut tertentu untuk memperburuk citra saya dan mereka telah berhasil melakukannya.
“Mereka tak mempertimbangkan apa yang terjadi sebelumnya, atau berapa kali saya telah menjelaskan kepada orang-orang dekat saya bahwa saya tengah melalui momen yang sangat istimewa dalam kehidupan saya.
“Saya sangat kecewa atas apa yang telah terjadi dan saya sudah meminta maaf kepada Presiden Garrone,yang sangat saya cintai, di hadapan rekan-rekan saya.”
Pernyataan Cassano dilontarkan sebagai reaksi terhadap sebuah tulisan di harian Gazzetta dello Sport mengenai apa yang sebenarnya dilakukan striker timnas Italia itu sehingga Sampdoria berniat memecatnya.
“Ia (Cassano) keluar dari ruangan, membanting pintu sekeras-kerasnya dan mulai berteriak-teriak saat ia menuju ke ruang ganti,” tutur sebuah sumber yang dikutip Gazzetta dello Sport.
“Ia melontarkan sumpah serapah dengan menyebut Garrone sebagai ‘lelaki tua yang dungu,’dan saat berpapasan dengan rekan-rekannya: Giampaolo Pazzini, Nicola Pozzi, Daniele Dessena, Guido Marilungo dan Stefano Lucchini, ia menyebut mereka sebagai ‘penjilat.’ Kejadian itu juga disaksikan oleh pelatih Giorgio Ajazzone.”
FOOTBALL-ITALIA | A. RIJAL