TEMPO Interaktif, Malang - Arema Malang bertekad menyapu bersih semua poin di kandang. Menjelang jeda kompetisi Liga Super Indonesia selama dua bulan, Arema menargetkan menang atas Pelita Jaya di kandang. Kedua tim akan bertemu di Stadion Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, pada Rabu (3/11) sore.
“Fokus kami mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Lawan tetap kami waspadai,” kata Miroslav Janu, pelatih Arema, Selasa (2/11). Pelatih asal Ceko itu memastikan timnya dalam kondisi siap tempur. Fisik skuad Singo Edan sudah bugar dan kepercayaan diri para pemain makin meningkat seiring pencapaian positif dari enam pertandingan, yang menghasilkan 14 poin dan menempatkan Arema di peringkat ketiga klasemen sementara atau satu strip di bawah PSM Makassar yang mendulang 15 poin.
Arema sudah menjalani tujuh pertandingan dan hanya saat dijamu Persisam Samarinda (29 September) Arema menuai malu karena kalah 1-2 dari tuan rumah. Pertandingan di Samarinda menjadi pertandingan perdana bagi Arema yang harus dijalani di luar Malang. Selebihnya, dari enam pertandingan Arema membukukan prestasi empat kali menang dan dua kali seri.
Kemenangan perdana diraih dari tuan rumah Bontang FC dengan skor 5-0 (2 Oktober), serta tiga kemenangan di kandang masing-masing membabat Persibo Bojonegoro 4-2 (17 Oktober), Persijap Jepara 2-0 (20 Oktober), dan Semen Padang 3-1 (31 Oktober). Sedangkan hasil imbang 0-0 dan 1-1 masing-masing didapat Arema saat dijamu Persela Lamongan (24 Oktober) dan Deltras Sidoarjo (27 Oktober).
Hanya dengan kemenangan Arema bisa menyodok posisi kedua klasemen. Dan Arema butuh kerja ekstrakeras untuk dapat menggusur Persipura Jayapura dari posisi teratas klasemen. Persipura mengantongi 19 poin dari 7 pertandingan. Persipura dan Arema sama-sama sudah menuntaskan tujuh pertandingan.
Janu mengingatkan timnya untuk memasang kewaspadaan tinggi. Pelita Jaya bukan tim sembarangan. Pelita dinilai mempunyai semangat bertarung yang luar biasa. Ini terbukti dari keberhasilan Pelita menyamakan kedudukan menjadi 2-2 saat dijamu Persema Malang di Stadion Gajayana (31/10). Hebatnya, dua gol diciptakan Pelita dalam tiga menit menjelang pertandingan berakhir alias di masa injury time melalui kaki Brizuela Benitez di menit ke-79 dan Abdul Rachman di menit ke82. Padahal, Persema sudah unggul dua kosong.
“Saya kira mereka hebat karena dari kalah 2-0, bisa samakan kedudukan jadi 2-2. Hasil seperti itu membutuhkan perjuangan dan fighting spirit yang luar biasa,” kata bekas pelatih PSM Makassar itu.
Miro menginstruksikan pengawal lini belakang yang dimotori Pierre Njanka untuk menutup semua celah agar para pemain depan Pelita tidak leluasa merangsek lewat serangan balik yang cepat, seperti yang dialami Persema.
Asisten Pelatih Pelita Jaya I Made Pasek Wijaya menegaskan timnya tidak gentar pada Arema. Sehebat-hebatnya Arema, tetap saja Arema punya kelemahan dan bisa dikalahkan. Made memastikan anak-anak Karawang dalam kondisi siap tempur.
“Mental bertanding kami sedang meningkat setelah mampu menahan imbang saudara tua Arema (Persema) 2-2. Pertemuan besok tentu akan sangat menarik karena kedua tim sama-sama diperkuat para pemain muda,” kata Made.
Menurutnya, saat dijamu Persema, Pelita diperkuat tujuh pemain yunior dari tim U-21 Pelita Jaya. Para pemain muda ini terbukti mampu meladeni Persema—didominasi pemain senior—meski awal-awalnya gerogi dan kedodoran sehingga Pelita tertinggal 0-2.
Kepercayaan diri skuad Pelita juga makin meninggi setelah Miskha Radovic, pelatih asal Serbia, mulai bergabung menggantikan posisi Jajang Nurjaman. Para pemain muda Pelita terlecut untuk memamerkan penampilan terbaik mereka di Stadion Kanjuruhan nanti. “Target kami mencuri poin; seri syukur, menang lebih syukur lagi,” katanya.
Abdi Purmono