“Saya akan berkerja keras agar Indonesia bisa menang, karena mimpi saya ingin Indonesia juara. Saya siap dipasangkan dengan Babang Pamungkas ataupun Boas Salossa,” kata Gonzales pada jumpa wartawan di kawasan Pakubuwono, Jakarta, Jumat (5/11) malam.
Pemain asal Uruguay ini mengaku senang bisa bermain untuk tim Merah Putih. Ia bahkan rela tidak pulang ke tanah kelahirannya selama enam tahu berturut-turut agar bisa mendapatkan kewarganegaraan Indonesia. “Bahkan ayah saya koma pun saya tidak pulang,” kata suami Eva Nurida Siregar ini.
Menurut Eva, keinginan Gonzales memperkuat tim nasional sangat besar. Setiap melihat timnas main, kata Eva, Gonzales selalu bilang “Saya ingin berlari di sana,” kata Eva menirukan suaminya. Agar bisa mewujudkan keinginan sang suami. Eva pun rela membantu mengurus perpindahan kewarganegaraan Gonzales sejak 2006 silam. Namun, baru 3 November kemarin ayah dua anak ini mendapatkan paspor Indonesia.
Karir Gonzales cukup gemilang di sepakbola tanah air. Pertama kali ia bergabung dengan PSM Makasar, kemudian pindah ke Persik Kediri, dan sekarang memperkuat Persib Bandung. Ia sempat menjadi pemain termahal di Liga Indonesia pada musim kompetisi 2006 lalu dengan bayaran Rp. 1,2 miliar.
Ketua Badan Tim Nasional (BTN) PSSI, Imam Arif mengatakan Gonzales mempunyai beban berat sebagai pemain naturalisasi pertama di Indonesia. “Gonzales harus bisa menunjukkan permainan terbaiknya di AFF nanti,” kata Imam.
Imam menilai naturalisasi bukan solusi terbaik tetapi ini adalah langkah terbaik yang bisa diambil saat ini untuk mengejar prestasi sepakbola Indonesia. “Naturalisasi ini bisa membuat perubahan peta tim nasional dan menciptakan persaingan antar pemain menjadi bagus,” Imam menambahkan.
Dalam daftar pemain AFF tercantum nama Irfan Bachdim. Pemain Persema Malam warga negara Belanda keturunan Indonesia ini prosesnya tidak seperti Gonzales. Menurut Imam, Irfan sudah lama memiliki paspor Indonesia. “Riedl memanggilnya karena menilai kualitasnya bagus,” katanya.
Imam manambahkan BTN telah menetapkan dua puluh lima pemain dari berbagai klub untuk memperkuat timnas di kejuaraan AFF. Selain itu ada lima pemain cadangan yang juga terdaftar siap menggantikan apabila ada pemain yang cidera.
Sebelum berlaga di AFF, tim nasional dijadwalkan akan melakukan tiga kali uji tanding. CEO PT. Liga Indonesia, Joko Driyono membeberkan pada jadwal uji tanding pertama, Indonesia akan menghadapi Filipina pada 16 November di Jakarta. Selanjutnya, Indonesia akan melawan Hongkong (21/11) lalu melawan Taiwan (24/11) di Solo.
Joko mengatakan dana yang dianggarkan untuk tiga uji coba pertandingan itu sekitar Rp. 700 juta – Rp. 1 miliar. “Hampir lima puluh persen habis untuk penyelenggaraan uji coba di Jakarta,” katanya.
RINA WIDIASTUTI