Kedua pemain terlibat perkelahian pada menit ke-38 saat Cesar memukul wajah Eto’o. Pemain asal Kamerun itu bergerak menjauh sebelum kemudian berbalik dan menanduk dada Cesar dengan kepalanya.
Insiden ini mirip dengan yang dilakukan Zinedine Zidane terhadap Marco Materazzi pada final Piala Dunia 2006 antara Prancis lawan Italia di Jerman. Bedanya, tindakan Zidane saat itu dilihat oleh wasit sehingga ia diganjar kartu merah.
Tindakan Eto'o luput dari perhatian wasit, hakim garis mau pun ofisial di pinggir lapangan sehingga ia tetap melanjutkan pertandingan dan berhasil mencetak 1 gol di menit terakhir kendati tak bisa menyelamatkan Inter dari kekalahan 1-2.
Meski tak mendapat kartu atau peringatan dari wasit atas ulahnya, Eto'o tetap terancam sanksi berat karena Insiden itu tertangkap oleh kamera televisi.
Sebelumnya, pihak Liga Italia sudah pernah menggunakan bukti rekaman video saat menjatuhkan sanksi dua pertandingan kepada striker Fiorentina, Alberto Gilardino, lantaran mencetak gol dengan tangannya.
Pelatih Inter, Rafael Benitez, membela Eto'o dengan menyebut mesin golnya itu tak bisa mengendalikan diri lantaran diprovokasi oleh Cesar.
“Anda bisa lihat ia dipukul dan diprovokasi. Ia beraksi dengan cara itu dan kehilangan kendali,” kilah Benitez.
“Itu sangat disayangkan, tapi ada empat wasit di lapangan dan mereka tak menganggap itu sebagai sebuah insiden yang harus mendapat tindakan, jelas sekali itu pendapat mereka.”
Terlepas dari pembelaan Benitez, ulah Eto'o telah merusak kiprahnya yang cukup mengesankan sepanjang musim ini dengan membukukan total 18 gol bagi Inter di seluruh kompetisi.
AP | FOOTBALL-ITALIA | A. RIJAL