TEMPO Interaktif, Cilacap - PSIS Semarang harus mengakui keunggulan PSCS Cilacap 0-1 saat bertanding dalam divisi utama Liga Indonesia di Stadioan Wijaya Kusuma Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (28/11). PSCS yang bertanding sebagai tuan rumah unggul melalui gol semata wayang yang diciptakan Eka Wijayanto di masa injury time.
Eka menjebol gawang PSIS yang dijaga Agus Murod pada menit 93, atau satu menit sebelum laga bubar. Sejak menit pertama, PSCS sudah tampil menekan. Beberapa kali peluang emas tercipta dari kaki Jun Jin yang berposisi sebagai striker. Namun hingga peluit pertama usai, skor tetap imbang.
Di babak kedua, baik PSCS maupun PSIS bergantian melakukan tekanan. Umpan panjang yang diperagakan anak-anak PSIS berhasil dipatahkan bek tangguh PSIS, Modestus Setiawan. Di babak ini, permainan kedua tim menjadi keras bahkan mengarah kasar.
Wasit Prasetyo Hadi yang memimpin pertandingan ini mengeluarkan enam kartu kuning. Bahkan, Deni Rumba harus menerima kartu merah di menit 71. Unggul pemain, membuat PSCS gencar menyerang. Hasilnya, di menit 93 Eka Wijayanto berhasil menyundul bola yang berujung gol.
Gol ini berawal dari tendangan bebas yang sempat diprotes pemain PSIS. Mereka menilai proses terjadinya tendangan bebas bukan pelanggaran. Usai pertandingan, sempat terjadi kericuhan kecil ketika bench pemain PSIS dilempari botol air kemasan dari tribun penonton. Keributan bisa dicegah aparat dan panitia, sehingga tidak menyebabkan keributan besar.
Pelatih PSIS Bonggo Pribadi kepada wartawan mengaku pemainnya sudah bekerja keras dalam pertandingan tersebut. "Hasil ini memang tidak kami inginkan, tapi anak-anak sudah bekerja keras," katanya. Ia sendiri enggan berkomentar soal kepemimpinan wasit. "Kalian nilai sendirilah bagaimana mereka memimpin," imbuhnya.
Dengan kekalahan ini, berarti PSIS sudah kalah dua kali. Sedangkan PSCS menang sekali dan seri sekali.
Pelatih PSCS, Agus Riyanto mengaku puas dengan hasil ini. "Tentu saja saya puas atas kemenangan ini," katanya. Ia mengatakan, pemain PSIS sengaja memancing emosi pemainnya. Namun, kata dia, pemainnya tidak terpancing.
Menurutnya, PSCS harus melatih lagi penyelesaian akhir. Sebab, dari beberapa peluang, hanya lahir satu gol. Ia mengaku sudah menginstruksikan pemainnya untuk menekan PSIS sejak awal. Namun, ketangguhan Agus Murod membuyarkan serangan PSCS.
Di pertandingan Kamis pekan depan, PSCS akan menghadapi Persikota Tangerang. "Kami optimis bisa menang lagi di kandang," katanya. Pertandingan kandang pertama ini ditonton oleh sekitar 12 ribu supoerter Laskar Nusakambangan. Ribuan suporter tak bisa masuk karena tak kebagian tiket.
ARIS ANDRIANTO