Usai pertandingan, pemain blasteran Indonesia-Belanda itu menjadi bahan perbincangan di dunia maya. Ribuan komentar berseliweran di akun twitternya @IrfanBachdim10. Mereka memberi pujian dan dukungan pada pemain berusia 22 tahun itu.
Menanggapi fenomena tersebut, Irfan mengaku senang. “Saya bahagia dengan banyaknya dukungan yang masuk pada saya melalui twitter maupun dukungan langsung di lapangan kemarin,” katanya. Pemain yang pernah bermain di Ajax Amterdam ini sadar dirinya tiba-tiba terkenal setelah tampil pada pertandingan kemarin.
“Saya semakin bersemangat mengeluarkan penampilan terbaik saya,” kata Ifran menanggapi positif berbagai kometar itu. Dalam akun twitternya, ia pun menuliskan ucapan terimasihnya. THANKSS EVERYBODY for your amazing comments!! I WILL DO MY BEST AND HOPEFULLY WE WIN THE NEXT GAME!!
Irfan sebagai pemain yang besar dan pernah bermain di Belanda memang mempunyai karakter berbeda dengan pemain lokal. Selama menjalani pemusatan latihan tiga pekan, terlihat ia sangat asyik melakoni latihan di bawah pelatih Alfred Riedl.
Pemain yang biasa mengenakan kaos bernomor 13 saat latihan ini, sering terlihat asyik sendiri memainkan bola dengan kombinasi telapak kaki dan lututnya di sela-sela latihan. Bahkan, ia sering memanfaatkan waktu istirahat dengan mencoba menembak bola ke gawang, padahal rekan-rekannya lain sudah berhenti latihan.
Bagi Irfan, bisa bermain di tim nasional Indonesia adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Ia mengaku senang bisa bermain bersama Bambang Pamungkas dan pemain lainnya. “Saya senang bisa main di tim nasional,” katanya.
Pada laga berikutnya melawan Laos, Irfan mengaku tidak terlalu berambisi mencetak gol, meskipun sebelumnya ia mencetak satu gol ke gawang Malaysia di menit-menit akhir pertandingan sehingga menyempurnakan kemenangan menjadi 5-1. “Saya tidak akan berpikir cetak gol, yang terpenting Indonesia menang,” katanya.
RINA WIDIASTUTI