Itu adalah kekalahan ke-4 yang ditelan skuad Rafael Benitez di Serie A musim ini, sama dengan yang total kekalahan Inter sepanjang musim lalu saat masih ditangani Jose Mourinho.
Kekalahan itu membuat Inter turun ke peringkat ke-6 dengan 23 poin, 7 poin di bawah pimpinan klasemen sementara, AC Milan, yang akan bermain melawan Brescia Minggu dini hari nanti.
Kendati demikian, Cambiasso tetap percaya penampilan Inter akan membaik dan ia juga yakin tim-tim lain yang memburu Scudetto bakal tersandung sebelum musim ini berakhir.
"Jelas kekalahan seperti itu tak akan membuat kami puas, tapi tim ini telah bereaksi dengan baik," kata Cambiasso. "Setelah kebobolan 2 gol yang seharusnya bisa dihindari, kami mampu menutup ruang dan memiliki sejumlah peluang untuk menyamakan kedudukan.
"Kami terus menekan dan itu menunjukkan bahwa Inter masih kuat secara mental dan pantang menyerah. Kini, kami harus fokus ke Piala Dunia Klub, sebuah kompetisi yang akan menjadi pelengkap bagi sebuah musim yang luar biasa.
"Menelan 4 kekalahan pada tahap seperti ini merupakan beban yang sangat berat sehingga kini kami harus menjadi pihak yang mengejar dan situasinya tak lagi bergantung kepada kami sepenuhnya. Tapi, merujuk pada musim-musim sebelumnya di mana orang selalu bilang persaingan tetap terbuka saat kami memimpin, saya tak melihat alasan kenapa situasinya kini tak seperti itu lagi."
Kekalahan dari Lazio telah menambah tekanan terhadap pelatih Benitez yang mengakui timnya memang sudah memikirkan Piala Dunia Klub yang akan digelar di Abu Dhabi.
"Itu adalah tugas kami yang terpenting," kata Benitez. "Kami sudah tahu laga ini (lawan Lazio) bakal sulit karena pikiran kami sudah tertuju pada Piala Dunia Klub. Penting juga untuk bermain baik melawan Werder Bremen di Champions League karena menjadi juara grup lebih baik daripada jadi runner-up.
"Satu-satunya hal positif adalah reaksi di babak kedua dan cara tim ini mencari gol. Lazio bermain baik, tapi peluang Ivan Cordoba mungkin bisa memberi perbedaan. Kami ingin mengendalikan pertandingan dan menemukan keseimbangan, tapi mereka meraih keunggulan berkat kesalahan kami mengawal lawan dalam sebuah situasi bola mati.
"Sebelum gol itu, Lazio tak mendapatkan peluang bagus. Semuanya berpihak pada mereka. Thiago Motta belum fit 100% sehingga kami kesulitan saat melakukan serangan balik karena ia minim kecepatan. Kami juga kesulitan mencetak gol karena para top skorer kami musim ini, Samuel Eto'o dan Diego Milito, absen lantaran sanksi dan cedera. Kami kurang beruntung."
SOCCERNET | A. RIJAL