TEMPO Interaktif, Makassar - Putusan sidang kasus kerusuhan suporter saat PSM menjamu tamunya Semen Padang, 27 November lalu di Stadion Andi Mattalatta segera diputuskan.
Menurut Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI Hinca Pandjaitan, selain tim Juku Eja, putusan ini pun berlaku bagi wasit yang memimpin pertandingan. "Kamis ini kita akan putuskan, PSM dan Aeng Suarlan yang memimpin petandingan. Apakah diberi hukuman berupa denda, tanpa pe nonton ataukah partai usiran," kata Hinca melalui pesan singkat kepada Tempo, Selasa (7/12).
Karena sebelumnya ia telah memanggil mereka untuk dimintai keterangan ke Komisi yang dipimpinnya pada 2 Desember lalu, yakni Sekertaris panitia pelaksana pertandingan PSM, Japri Y Timbo, Aeng Suarlan, dan kiper PSM Deny Marcel sebagai saksi.
Mereka dimintai keterangan mengenai kejadian saat PSM menjamu Semen Padang. Komisi ingin mengetahui seberapa parah kesalahan masing-masing. Tapi pasti mereka akan kena hukuman, tergantung beratnya. Bisa denda, pertandingan tanpa penonton atau partai usiran jika betul-betul parah, menganggu dan mengakibatkan korban. "Jadi hukumannya tergantung berat kesalahannya," kata Hinca.
Menanggapi akan dijatuhkannya sanksi buat PSM mengingat tim Juku Eja itu kembali menjadi tuan rumah menghadapi Persipura Jayapura pada 6 Januari 2011 mendatang, kuasa hukum PSM, Syahril Cakkari, mengatakan saat ini panpel PSM sementara melakukan investigasi di lapangan terkait kasus kerusuhan itu.
Dia mengatakan, sesuai hasil keputusan sidang yang diberikan Komisi beberapa waktu lalu panitia diberikan waktu untuk mengumpulkan bukti terkait masalah ini. Karena dari data yang dihimpunnya melalui hasil penangkapan polisi terhadap suporter menyebutkan pelaku kerusuhan bukan suporter yang masuk dalam keanggotaan PSM. Tetapi penonton biasa
"Kami berharap Komisi tidak menjatuhkan sanksi terlebih dahulu sebelum hasil investigasi dikirim ke mereka. Itu kan hasil keputusannnya. Kami minta Komisi konsisten. Jika tidak, akan mengajukan banding dan peninjuan kembali ke ketua Umum PSSI dalam hal ini ke Pak Nurdin Halid,"ujar Syahril.
Japri pun menimpali, pihaknya akan menempuh jalur berikutnya kalau Komisi tidak konsisten dalam menentukan sikap. Sebab sekarang ini panpel telah turun ke lapangan untuk mengumpulkan bukti dan bukti tersebut akan dikirim ke Komisi besok. "Besok kami kirim bukti itu melalui faks. Dari data yang dihimpun, pelaku keusuhan adalah anak-anak. Bukan suporter. Ini dikuatkan dengan tidak adanya atribut kelompok suporter PSM," katanya.
ARDIANSYAH RAZAK BAKRI