TEMPO Interaktif, Bekasi - Bentrokan antarsuporter mewarnai pertandingan Divisi Utama antara Persipasi Kota Bekasi dan tamunya PS Bengkulu di stadion Patriot, Bekasi, Rabu (15/12) sore. Suporter kedua kubu saling lempar dan pemain tamu pun sempat terpancing ikut melakukan aksi sama.
Kericuhan berawal dari protes keras yang dilakukan pemain PS Bengkulu terhadap wasit Novari Ihsan Arilaha. Wasit asal Jakarta Utara itu nyaris dikeroyok pemain PS Bengkulu. Dia diburu ke luar lapangan beberapa saat setelah dia meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan yang menghasilkan kemenangan 2-1 buat tuan rumah.
Ulah para pemain tim tamu itu dibalas suporter dengan lemparan botol air mineral dan makanan, dari tribun utama sisi barat stadion.
Pemain PS Bengkulu juga tidak kuasa menahan emosi, membalas lemparan ke arah suporter. Petugas keamanan dari Polres Metropolitan Bekasi dan Kodim Bekasi ringset masuk lapangan, mereka mengamankan pemain PS Bengkulu agar tidak terlibat keributan.
Panitia pelaksana pertandingan pun berupaya menenangkan suporter, agar tidak bertindak anarkistis. Setelah kericuhan reda, pemain PS Bengkulu diamankan beberapa saat di lapangan, menunggu suporter pulang.
Pelatih PS Bengkulu Nasrul Koto, tampak kecewa terhadap kepemimpinan wasit. "Jangan wawancara dulu," katanya kepada wartawan seusai laga.
Selama pertandingan berlangsung, beberapa kali Nasrul terlihat emosional. Dari pinggir lapangan, dia kerap memprotes wasit yang sering memberikan sanksi kepada anak asuhnya.
Sementara pelatih Persipasi Warta Kusuma, mengaku puas.
Meski menang tipis, anak asuhnya bisa meraih poin penuh di kandang. "Yang penting kami dapat tiga poin," ujarnya.
Gol kemenangan laskar Patriot--julukan Persipasi Kota Bekasi-- dihasilkan dari kapten tim Mardiansyah serta Arief Kurniawan. Sementara gol balasan tim tamu dihasilkan Nova Hermawan.
Hamluddin