TEMPO Interaktif, Makassar - Separuh musim sudah dilakoni Persatuan Sepakbola Makassar (PSM) di Liga Super Indonesia musim ini. Selama 11 kali pertandingan, tim kebanggaan Makassar ini berutang sebesar Rp 1,5 miliar.
“Utang itu sudah dibicarakan, apakah dimasukkan dalam bentuk sponsor, tapi belum ada kesepakatan,” kata Nurmal Idrus, bekas juru bicara PSM Makassar, Kamis (16/12) malam.
Jajaran pengurus PSM yang mengundurkan diri beberapa hari lalu menjelaskan, utang tersebut ada karena di awal musim PSM meminjam dana kepada sebuah perusahaan dari Jakarta.
Dana itu untuk membiayai berbagai pengeluaran PSM. “Sampai sekarang belum dibayar. Kita serahkan ke manajemen baru, apakah akan dilanjutkan pembicaraan untuk menjadi sponsor,” katanya.
Pada musim ini, PSM telah memperoleh dana sebesar Rp 8,7 miliar. Sebanyak Rp 4 miliar bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2010 Kota Makassar, pada anggaran perubahan Makassar Rp 1,5 miliar./
Dana sebesar Rp 3,2 miliar dari sponsor, penjualan tiket, pinjaman, dan usaha lain manajemen. Dari dana Rp 3,2 miliar itu, sebesar Rp 1,5 miliar merupakan pinjaman perusahan yang kini menjadi beban utang.
Nurmal mengaku, ada juga dana sponsor dari Bosowa Grup sebesar Rp 1,5 miliar. “Sumbangan ini hanya diberikan ketika PSM tampil,” ujarnya. Dia mengatakan baru dua kali pertandingan menerima dana dari Bosowa, tapi jumlahnya tak diingatnya.
Kata Nurmal, dana sebesar Rp 8,7 miliar itu sudah habis seluruhnya. Dana tersebut digunakan untuk belanja pemain, biaya laga tandang, sewa mess, gaji pemain, pelatih dan offisial per bulan, serta konsumsi.
Total belanja pemain sekitar Rp 5 miliar, biaya tandang sebesar Rp 200 juta sekali tampil, gaji untuk 28 pemain Rp 60 juta sebulan, sewa mess Rp 100 juta setahun, dan konsumsi Rp 30 juta – Rp 40 juta per bulan. Saat ini PSM sudah 11 kali melakoni pertandingan, sebanyak 6 kali bermain sebagai tamu.
RUSMAN PARAQBUEQ