Bermodalkan kekalahan 0-1 dari leg pertama semifinal yang berlangsung pada Kamis lalu, pelatih berusia 33 tahun itu begitu menyadari bahwa situasi yang bakal terjadi pada pertandingan kedua akan lebih berat. "Namun kita tetap optimistis dan tetap yakin bisa memenangi pertandingan," katanya. Dia mengakui bahwa bermain dalam keriuhan luar biasa dari suporter lawan memang tidak mudah. "Kami seperti bermain di sebuah klub malam, sulit berkomunikasi satu dengan lainnya dengan baik," katanya.
Meski begitu, McMenemy menyatakan sudah siap memberikan perlawanan lebih baik untuk menghadapi Cristian Gonzales dan kawan-kawan. "Kami akan mencoba untuk melakukan formasi yang baru untuk mendorong tim melakukan penyerangan," katanya. Pelatih asal Inggris itu mengaku tidak akan melakukan banyak perubahan juga baik dalam formasi maupun dalam strategi. "Yang penting bisa bermain bagus," ungkapnya.
Baca Juga:
Terkait dengan formasi pemain tim berjulukan The Azkals, Simon mengaku sulit melakukan perubahan. Menurutnya, keberadaan dua kelompok, kelompok pemain blasteran yang membawa gaya Eropa serta kelompok pemain bergaya Filipina, membuatnya tidak mudah melakukan perubahan formasi. "Menggabungkan dua gaya tersebut tidaklah sulit," katanya.
Menjelang laga hari minggu, Filipina memanfaatkan kesempatan latihan di Lapangan Latihan Tim Nasional pada Sabtu (18/12) sore. McMenemy menyatakan bahwa latihan digelar tertutup, meskipun dia tidak bisa meminta pagar lapangan ditutup agar tidak memberikan kesempatan bagi orang luar untuk melihat sesi latihan itu. "Setidaknya saya berusaha agar hanya sedikit dari taktik yang akan saya terapkan bisa terlihat," katanya. EZTHER LASTANIA