Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lawan Philipina, Indonesia Siapkan Algojo Penalti

image-gnews
Pemain Indonesia Firman Utiana  Berusaha mempertahankan bola dari pemain Filipina Phillip Younghusband dalam laga Semifinal Pada Piala AFF Suzuki Cup 2010 di Gelora Bung karno, Jakarta. TEMPO/Aditia Noviansyah
Pemain Indonesia Firman Utiana Berusaha mempertahankan bola dari pemain Filipina Phillip Younghusband dalam laga Semifinal Pada Piala AFF Suzuki Cup 2010 di Gelora Bung karno, Jakarta. TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta -Meski sudah mengantongi satu kemenangan atas Filipina, tim nasional sepak bola Indonesia kemarin tetap menyiapkan algojo-algojo untuk adu penalti dalam pertandingan semifinal kedua Piala Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) 2010. Mereka khawatir bila pertandingan semifinal kedua yang digelar malam ini akan dimenangi Filipina dan akhirnya berujung pada adu penalti.

"Kami latihan ringan sekaligus mencoba tendangan penalti," kata pelatih Alfred Riedl.

Latihan adu penalti tampak dalam penutup sesi latihan pagi di Lapangan Tim Nasional PSSI, Gelora Bung Karno, kemarin. Semua pemain bergiliran mencoba melakukan tendangan dari titik putih untuk menembus gawang. Riedl mengaku penalti bukanlah target. "Tetapi tentu kami harus mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk," ujarnya.

Posisi Indonesia memang belum aman. Dalam pertandingan semifinal pertama Piala AFF 2010 melawan Filipina di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Indonesia memetik kemenangan 1-0 lewat gol Cristian Gonzales. Namun selisih satu gol itu masih bisa dikejar Filipina. Bila dalam pertandingan itu Filipina mengalahkan Indonesia, pertandingan bisa diperpanjang dan mungkin akan ada adu penalti.

Riedl mengatakan tetap meminta anak buahnya tampil menyerang seperti pada pertandingan sebelumnya. Ia belum terpikir mengubah taktik permainan. "Jika nanti kondisi imbang 0-0 sampai menjelang babak kedua, kami akan mengubah strategi karena Filipina pasti melakukannya," pelatih asal Austria itu melanjutkan.

Para pemain Indonesia kemarin juga berlatih bermain lebih rapi dalam mengumpan dan menembus pertahanan. "Sebab, pertandingan kedua lebih berat," kata asisten pelatih Wolfgang Pikal.

Mantan pemain tim nasional Rully Nere mengatakan pentingnya skuad Riedl mengambil inisiatif permainan lebih dulu. "Lebih baik kita yang mencetak gol lebih dulu," katanya. Sebab, bila Filipina yang melakukannya, moral mereka akan bangkit.

Mantan pemain nasional lainnya, Ricky Yakobi, mengingatkan umpan-umpan silang Filipina di depan gawang Indonesia berbahaya karena postur pemain mereka rata-rata lebih tinggi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tim Indonesia hingga kemarin masih dibayang-bayangi cedera. Kapten tim Firman Utina absen dalam latihan utama. Dia hanya melakukan latihan ringan bersama dua fisioterapis. "Peluang untuk bisa pulih masih fifty-fifty," kata Mathias Ibo, salah satu fisioterapis.

Pelatih Filipina, Simon McMenemy, menyatakan tidak mudah menang pada pertandingan kedua. "Namun kami tetap optimistis bisa memenangi pertandingan," katanya.

Pelatih asal Inggris itu mengakui bermain dalam keriuhan luar biasa suporter lawan memang tidak mudah. "Kami seperti bermain di sebuah klub malam, sulit berkomunikasi satu dengan lainnya dengan baik," kata pria berusia 33 tahun itu.

McMenemy berjanji mereka tampil lebih agresif. "Kami akan mendorong pemain lebih menyerang," katanya. Namun ia mengaku masih sulit melakukan perubahan drastis pada tim yang terbagi atas kelompok pemain blasteran dengan gaya Eropa dan pemain Filipina.

EZTHER LASTANIA | RINA WIDIASTUTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hadiah Piala Kemerdekaan dari APBN, Apa Kata Anggota DPR?  

27 Oktober 2015

Pemain PSMS Medan versi PT Liga Indonesia, menggelar aksi damai di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, (17/6). Mereka menuntut diselesaikannya pembayaran tunggakan gaji selama 10 bulan yang dilakukan manajemen PSMS. TEMPO/Seto Wardhana
Hadiah Piala Kemerdekaan dari APBN, Apa Kata Anggota DPR?  

DPR menyoroti kebijakan Kementerian Pemuda dan Olahraga yang menggunakan anggaran negara untuk membiayai hadiah Piala Kemerdekaan.


Hadiah Miliaran Rupiah Piala Kemerdekaan Diambil dari APBN  

22 Oktober 2015

Pesepakbola PSMS Medan Nastja Cech (kanan) berebut bola dengan pesepakbola Persib Bandung Zulkifli Syukur (kiri) pada pertandingan Indonesia Super Liga (ISL) 2011-2012 di Stadion Teladan Medan, Sumut, Minggu malam (17/6). ANTARA/Septianda Perdana
Hadiah Miliaran Rupiah Piala Kemerdekaan Diambil dari APBN  

Kenapa hadiah Piala Kemerdekaan diambil dari APBN?


Juara Piala Kemerdekaan Terima Hadiah Pekan Depan  

13 Oktober 2015

Presiden Joko Widodo membuka secara resmi turnamen sepak bola Piala Kemerdekaan di Serang, Banten, 15 Agustus 2015. TEMPO/Darma Wijaya
Juara Piala Kemerdekaan Terima Hadiah Pekan Depan  

Tim Transisi menjanjikan hadiah yang cukup besar: juara pertama Rp 1,5 miliar, juara kedua Rp 1 miliar, dan juara ketiga Rp 750 juta.


Persib Vs Sriwijaya di Final, Atep Kejar Gol Kedua

12 Oktober 2015

Pesepakbola Persib Bandung, Zulham Zamrun (kedua kanan) melewati hadangan penjaga gawang Mitra Kukar, Rivky Mokodompit (bawah) saat lanjutan kompetisi Piala Presiden 2015 di Stadion Jalak Harupat, Bandung, 10 Oktober 2015. Persib berhasil lolos ke babak final setelah menang denga skor 3-1. ANTARA/Agus Bebeng
Persib Vs Sriwijaya di Final, Atep Kejar Gol Kedua

Atep baru menyumbang satu gol di ajang Piala Presiden. Ia berambisi mencetak gol saat Persib melawan Sriwijaya di final.


Semifinal Piala Presiden, Sriwijaya Krisis Pemain Belakang

5 Oktober 2015

Pemain Arema Cronus, Christian Gonzales (kiri) tersungkur saat mencoba memasukkan bola ke gawang Sriwijaya FC pada semi final putaran pertama Piala Presiden 2015 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 3 Oktober 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Semifinal Piala Presiden, Sriwijaya Krisis Pemain Belakang

Sriwijaya FC harus kehilangan bek Syaiful Indra Cahya, yang selama ini menjadi andalan mereka.


Arema Berambisi Perpanjang Rekor Menang atas Sriwijaya  

3 Oktober 2015

Pemain Arema Cronus, Christian Gonzales lolos merayakan gol keduanya ke gawang Bali United saat babak perempat final leg kedua turnamen Piala Presiden antara Bali United melawan Arema Cronus di Stadion Dipta, Gianyar, Bali, 27 September 2015. Gonzales mencetak hat-trick dalam laga yang membawa Arema Cronus menang 2-3 TEMPO/Johannes P. Christo
Arema Berambisi Perpanjang Rekor Menang atas Sriwijaya  

Arema Cronus mengantongi rekor lima kemenangan beruntun melawan Sriwijaya FC.


Piala Presiden, Pelatih Persib Minta Bobotoh Tetap Tenang

24 September 2015

Ratusan bobotoh Persib Bandung berunjuk rasa didepan kantor DPRD Provinsi Jabar saat aksi damai terkait kisruh sepakbola nasional antara PSSI dan Pemerintah di Bandung, Jawa Barat, 4 Juni 2015. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Piala Presiden, Pelatih Persib Minta Bobotoh Tetap Tenang

Menurut Djadjang Nurjaman, atmosfer di Bandung sedang panas jelang pertandingan perempat final kedua melawan Pusamania.


Piala Presiden, Sriwijaya Berharap Rebut Poin dari Persebaya  

19 September 2015

Pesepakbola Sriwijaya FC, Syakir Sulaeman (tengah) di bayangi sejumlah pesepakbola Persela Lamongan  saat pertandingan babak penyisihan grub B Piala Presiden di stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, 9 September 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Piala Presiden, Sriwijaya Berharap Rebut Poin dari Persebaya  

Statistik pertandingan memperlihatkan dalam lima pertemuan terakhir dengan Persebaya, Sriwijaya tiga kali menang dan sekali seri.


Arema Cronus Waspadai Empat Pemain Bali United

18 September 2015

Pesepak bola Arema Cronus, Lancine Kone meluapkan kegembiraannya usai menjebol gawang Sriwijaya FC saat pertandingan Babak Penyisihan Grup B Piala Presiden 2015 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 5 September 2015. Arema menjaga asa ke perempat-final setelah mengalahkan Sriwijaya FC dengan skor 3-1. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Arema Cronus Waspadai Empat Pemain Bali United

Arema sudah menyiapkan strategi untuk mengamankan poin di kandang sendiri.


Piala Presiden, Persebaya United Kantongi Kekuatan Sriwijaya

14 September 2015

Pesepakbola Persebaya, Rudi Widodo berebut bola dengan pemain Martapura FC, Ady Setiawan pada pertandingan Piala Presiden 2015 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Jawa Barat. 2 September 2015. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Piala Presiden, Persebaya United Kantongi Kekuatan Sriwijaya

Persebaya United mewaspadai empat pilar Sriwijaya FC.