Hujan salju lebat yang melanda Inggris akhir pekan lalu telah membuat sejumlah jadwal Premier League terpaksa ditunda termasuk laga-laga yang melibatkan tim-tim teratas seperti Chelsea vs Manchester United dan Arsenal vs Stoke City.
Tapi, duel kandang City melawan Everton yang dijadwalkan Senin malam masih mungkin digelar. Ini memberi kesempatan bagi The Citizens untuk naik ke puncak klasemen saat Natal.
Saat ini MU yang unggul satu sisa pertandingan, masih memimpin dengan 34 poin diikuti oleh Arsenal dan City dengan 32 poin sementara juara bertahan Chelsea menduduki peringkat ke-4 dengan 31 poin.
Jika menang atas Everton, City bakal naik ke puncak dengan 35 poin dan prospek ini telah membuat para fans mereka bergairah. Sebagian dari mereka bahkan telah melakukan pemanasan untuk menyanyikan semboyan “City, di puncak liga,” pada pertandingan melawan Everton.
Suasana yang penuh gairah ini tak mengherankan mengingat City sudah lama tak merasakan posisi 4 Besar, apalagi puncak.
Mereka finis di peringkat ke-5 musim lalu yang merupakan pencapaian terbaik sejak 1992 saat mereka juga menduduki posisi 5 Besar. City menduduki posisi 4 Besar pada 1978 dan menjadi runner-up pada 1977 di bawah Liverpool.
Kali terakhir City menjuarai liga Inggris adalah pada 1968 dan itu merupakan keberhasilan kedua mereka setelah sukses pertama pada 1937.
Sementara kali terakhir City memuncaki klasemen saat Natal adalah pada 1929. Tapi, mereka gagal mempertahankan posisi itu sepanjang sisa musim itu sehingga hanya finisi di peringkat ke-3, 13 poin di bawah tim juara, Sheffield Wednesday.
Menjadi pemuncak klasemen saat Natal memang bukan jaminan untuk jadi juara di akhir musim. Dari seluruh tim yang memuncaki klasemen saat Natal dalam 18 tahun terakhir sejak format Premier League diberlakukan pada 1992, hanya tujuh yang akhirnya jadi juara di akhir musim.
REUTERS | A. RIJAL