TEMPO Interaktif, Makassar - Persepakbolaan Makassar semakin panas sejak manajer PSM keluar dari menajemen. Ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indoensia (PSSI) Sulawesi Selatan Kadir Halid meyatakan, akan membentuk PSM tandingan.
Wacana ini, kata dia, tidak terlepas dari keinginanya maju menjadi Ketua Umum PSM. Dia tidak menginginkan kesebelasan ini hancur karena kepentingan sesaat pengurus yang ngotot membawa PSM ke Liga Primer Indonesia (LPI).
“Saya maju bukan mau jadi manajer, tapi mengambil alih PSM. Saya tentukan siapa yang jadi manajer,” kata Kadir di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (20/12). PSM tandingan yang akan dibentuknya itu, didasari atas dukungan kakaknya yang kini menjabat sebagai Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid.
“Saya tetap akan koordinasi dengan pak Nurdin,” ujarnya. Namun, kata dia, hingga kini belum ada orang yang akan ditunjuk untuk ikut bergabung bersamanya. “Belum ada, kan ini dibahasa terlebih dahulu. Baru mengambil langkah berikutnya,” ujarnya.
Jika benar, PSM memiliki dua kesebelasan, nasibnya tidak jauh berbeda dengan Persebaya Surabaya. Yakni versi Kadir Halid dan PSM versi Ketua Umum PSM Ilham Arief Sirajudin. Kalau benar PSM versi Ilham jadi ikut bergabung ke LPI, maka nama PSM Premier terpaksa dihilangkan, yang tadinya telah tercatat di konsorsium LPI.
Menanggapi niat Pasukan Ramang itu hengkang ke LPI, Sekertaris Umum PSSI Nugraha Basoes tidak ingin berkomentar. Ia menyikapinya lebih proforsional.“Saya tidak ingin komentar. Surat pengunduran diri PSM belum ada. Jika semuanya sudah jelas, baru akan mengambil langkah,” katanya.
CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono menyatakan, polemik di tubuh PSM diserahkan kepada PSSI untuk ditangani. “Saya tidak ingin membuat beban baru bagi siapapun. PSM menyadari sanksi yang diberikan oleh Komisi Disiplin akibat kerusuhan suporter November lalu sudah cukup," kata Joko.
"Makanya saya tidak ingin komentar. Temasuk nasib pemain PSM kedepan. Karena sudah pasti ada sanksi yang diberikan kalau benar PSM keluar dari Liga Super,” ujarnya menegaskan.
Informasi yang dihimpun Tempo, kalau PSM mundur dari Liga Indonesia, maka kesebelasan ini akan turun ke devisi utama. Sedangkan pemainnya terancam tidak bisa bermain di Liga Super.
Nurmal Idrus, Juru Bicara Demesiner PSM mengungkapkan, apapun sanksi yang dikeluarkan oleh PSSI terhadap PSM, adalah hak mereka. Karena lembaga ini adalah badan tertinggi sepakbola di Indonesia. “PSM kan belum pasti mundur. Masih banyak pertimbangan. Terlebih beberapa nama sudah ada yang mencalonkan diri untuk mengelolanya, termasuk pak Kadir dan Abu Djaropi," kata Idrus Saat ini kami masih bahas. .
"Tapi kalau memang mundur kami akan lakukan pertemuan dengan 26 klub dalam naungan PSM,” katanya. Pelatih kepala PSM Usia 21, Yusrifar Jafar menyayangkan kalau kesebelasan ini jadi mundur. Karena sebelumnya Ilham Arief Sirajuddin memberikan ultimatum selama sepekan pasca mundurnya tujuh manajemen dalam kepengerusan pada 13 Desember lalu.
"Saya sih tidak sepakat kalau PSM mundur. Liga Super kan merupakan kompetisi legal, sedangakan Liga Primer tidak jelas. Dikhawatirkan kompetisi ini hanya berjalan setahun,” kata mantan pemain PSM era 90-an ini.
Pelatih Kepala klub Hasanuddin FC, Bahar Muharram menimpalinya. “Liga Super itu dibawah naungan PSSI. Sedangkan LPI tidak jelas,” ungkapnya. Kalau pengurus mengundang rapat 26 klub, Bahar mengaku akan datang untuk membawa aspirasinya. “Bukan kali ini saja PSM dicurangi. Kasihan PSM kalau mundur. Nama besarnya dipertaruhkan,”tutupnya.
ARDIANSYAH RAZAK BAKRI