Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin memandang bonus itu sebagai bantuan yang konkret ke PSSI. "Pemberian bonus saya kira tidak ada salahnya. Itu bentuk bantuan ke PSSI," kata Din saat ditemui Selasa (21/12), di kantor PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat.
Bagi Din, pemberian bonus itu bukan bentuk politisasi atas prestasi tim nasional menuju partai final Piala AFF. Politisasi, kata dia, baru terjadi jika ada pihak-pihak yang merasa berjasa atas prestasi tim nasional.
Baca Juga:
Kemarin, tim nasional diundang ke kediaman Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie di Jalan Ki Mangun Sarkoro, Menteng, Jakarta Pusat. Dalam kesempatan itu, Ical, sapaan Aburizal, memberikan bonus Rp 2,5 miliar.
"Itu bukan politisasi. Kecuali kalau Ical cuma mengundang makan-makan lalu mengklaim paling berjasa," kata Din.
Lebih jauh Din mengatakan prestasi mencapai partai final yang didapat tim nasional patut diberi apresiasi. Dia pun berharap yang terbaik buat tim nasional dan berharap kemenangan di raih Indonesia dalam menghadapi tim Malaysia. Apalagi kini masyarakat sangat haus akan prestasi dan sesuatu yang bisa dibanggakan.
Din mengaku akan menonton langsung pertandingan final leg pertama Indonesia versus Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur. "Kebetulan saya ada acara di sana, jadi sekalian memberi dukungan buat Timnas," ujar dia.
Demi memberi dukungan ke Timnas, Din pun sudah punya dua kaos Timnas: satu warna merah, satu lagi warna putih dengan kombinasi hijau. Dua kaos itu, kata Din, adalah pemberian kiper Timnas Markus Haris Maulana.
Amirullah