TEMPO Interaktif, Mojokerto - Hajah Siti Fatimah, guru spiritual pemain nasional Kristian Gonzales, optimistis timnas bakal menang dalam pertandingan final pertama Piala AFF 2010 melawan Malaysia di stadion Bukit Jalil, Malaysia, Minggu (26/12).
Perempuan 60 tahun, warga Dusun Tempuran, Desa Tempuran, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, itu itu yakin timnas menang tipis pada pertandingan nanti. "Insya Allah menang tipis. Dia (Gonzales) Insya Allah nyetak gol lagi," kata ibu angkat sejak Gonzales mualaf enam tahun lalu, di rumahnya, Mojokerto, Kamis (23/12).
Fatimah bercerita, dia kenal Gonzales sejak 2002, melalui Istrinya, Eva Siregar. Hingga kini, dia dekat dengan keluarga pemain kelahiran Urugay itu. Saban Kristian hendak turun ke lapangan, satu hari menjelang pertandingan biasanya Istri Gonzales meminta do'a.
Bahkan kala masih membela klub sepak bola di Jawa Timur, dua kali dalam sebulan Eva dan Gonzales selalu menyempatkan diri berkunjung. Hingga kini, komunikasi di antara mereka masih terjalin erat.
Kamis sore, di hadapan wartawan Fatimah menerima telepon dari Eva di Jakarta. Eva meminta do'a sebelum berangkat ke Malaysia, Jumat (24/12). Kepada Fatimah, Eva bakal berangkat pukul 15.00 WIB. "Dia (Fatimah) mengajak saya, tapi tak bisa, saya sakit. Nanti kalau pertandingan kedua di Jakarta saja saya datang," ujarnya.
Dalam kesempatan komunikasi lewat telepon, Eva juga berkeluh kesah. Gonzales mengeluh nyeri di pangkal pahanya. Dia pun meminta Fatimah mengirim do'a agar suaminya sehat, dan tampil prima saat bermain di kandang Malaysia."Nanti malam saya menggelar do'a di masjid untuk mereka. Saya juga minta Eva dan Gonzales melakukanya," tukasnya.
Di dusun itu Gonzales juga mendapat dukungan dari warga. Salim, usia 67 tahun, mengaku bangga melihat Gonzales bermain untuk Indonesia. Pemain yang berulang kali menjadi top score di Liga Indonesia itu sangat akrab dengan warga kampung. "Dia sering ngasih uang anak-anak kalau ke sini," terang Salim.
Kristian Gonzales masuk Islam enam tahun lalu di rumah Fatimah. Sejak saat itu Fatimah menjadi ibu angkatnya. Di sana juga ada masjid yang diberi nama Al-Ghazali yang diambil dari nama Gonzales sebagai ikatan antara keduanya.
MUHAMMAD TAUFIK