Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Meraup Fulus dari Kepopuleran Irfan Bachdim

image-gnews
Irfan Bachdim .TEMPO/Aditia Noviansyah
Irfan Bachdim .TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan
TEMPO Interaktif, Malang - Pemain Tim Nasional hasil naturalisasi Irfan Bachdim kini kian terkenal. Kepopuleran pemain berdarah campuran Indonesia-Belanda itu tak hanya menggairahkan jagat persepakbolaan Tanah Air, tapi juga mendatangkan rezeki bagi pembuat kemeja dan kaos.

Hanan Jalil, 45 tahun, bekas wartawan Duta Masyarakat yang juga pemilik usaha Batik Celaket, memanfaatkan kepopuleran pemain berusia 22 tahun itu dengan memasang foto aksi sang pemain di kemeja dan kaos batik berbahan katun. Kemejanya warna hitam dengan gambar Irfan berkostum merah. Gambar yang sama dipasang di kaos warna putih.

Ia mengaku memanfaatkan momentum kepopuleran Irfan. “Irfan sekarang jadi idola banyak orang. Banyak orang, khususnya perempuan muda, yang dulunya tak suka bola, sekarang jadi suka gara-gara penampilan Irfan,” kata Hanan kepada wartawan di rumah merangkap bengkel-kerjanya di Jalan Jaksa Agung Suprapto 1F/85, Kelurahan Samaan, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Kamis (23/12).

Dia bercerita, batik motif Irfan dibuat sejak Tim Garuda berlaga di ajang Piala AFF 2010. Awalnya pesanan masih sedikit. Tapi begitu Irfan tampil memukau saat Indonesia menggasak Malaysia 5-1 (1/12) dan Laos 6-0 (4/12) di babak penyisihan Grup A, pesanan kaos makin banyak. Pemesan terbanyak dari Jakarta, Malang, dan Surabaya.

Sudah 1.800 kemeja dan 400 kaos yang dikirim ke Jakarta. Satu kaos dijual dengan harga Rp 250 ribu, kemeja dijual Rp 100 ribu per potong. Hanan memang memfokuskan pasar ke Jakarta karena dinilai lebih prospektif. Ia memanfaatkan teman-temannya di Jakarta untuk memasarkan kemeja dan kaos di Jakarta. Sedangkan pemesanan dari Malang dan Surabaya masih didata.

Pembuatan semua kemeja dan kaos melibatkan 30 karyawan, termasuk dia dan istrinya, Ira Hartanti. Hanan mengaku kapasitas produksinya masih kecil sehingga tak seluruh pesanan bisa langsung dikerjakan. Tiap hari hanya 30 kaos dan kemeja yang bisa dikerjakan.

Hanan menyebutkan, kebanyakan kemeja dan kaos dibeli orang-orang yang ingin nonton bareng alias nobar pertandingan yang dijalani Tim Merah Putih di Piala AFF. Bahkan, kata dia, Heri Pudji Utami, istri Wali Kota Malang Peni Suparto, memborong 200 kaos.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebenarnya, Hanan juga memproduksi kaos dan kemeja batik bermotif Cristian Gonzales, penyerang andalan tim nasional hasil naturalisasi pula. Sayang, produk bergambar mualaf asal Uruguay berjulu El Loco atawa Si Gila ini tidak selaris kaos dan kemeja Irfan. Begitu pun, Hanan bertekad terus memproduksi kaos dan kemeja bermotif gambar Gonzales meski dalam jumlah lebih sedikit.

Kaos dan kemeja buatan Batik Celaket kini laris. Heri Pudji Utami sangat menyukainya. “Momentumnya tepat dan terlebih karena motifnya pakai batik. Kita harus hargai produk dalam negeri,” kata Heri.

Heri memborong 200 kaos yang akan dibagi-bagikan kepada masyarakat dan pegawai negeri di lingkungan Pemerintah Kota Malang yang ikut nobar final pertama Malaysia melawan Indonesia di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Minggu (26/12) dan final kedua Indonesia melawan Malaysia di Gelanggang Olahraga Bung Karno, Jakarta, Rabu, 29 Desember pekan depan.

Abdi Purmono
 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hadiah Piala Kemerdekaan dari APBN, Apa Kata Anggota DPR?  

27 Oktober 2015

Pemain PSMS Medan versi PT Liga Indonesia, menggelar aksi damai di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, (17/6). Mereka menuntut diselesaikannya pembayaran tunggakan gaji selama 10 bulan yang dilakukan manajemen PSMS. TEMPO/Seto Wardhana
Hadiah Piala Kemerdekaan dari APBN, Apa Kata Anggota DPR?  

DPR menyoroti kebijakan Kementerian Pemuda dan Olahraga yang menggunakan anggaran negara untuk membiayai hadiah Piala Kemerdekaan.


Hadiah Miliaran Rupiah Piala Kemerdekaan Diambil dari APBN  

22 Oktober 2015

Pesepakbola PSMS Medan Nastja Cech (kanan) berebut bola dengan pesepakbola Persib Bandung Zulkifli Syukur (kiri) pada pertandingan Indonesia Super Liga (ISL) 2011-2012 di Stadion Teladan Medan, Sumut, Minggu malam (17/6). ANTARA/Septianda Perdana
Hadiah Miliaran Rupiah Piala Kemerdekaan Diambil dari APBN  

Kenapa hadiah Piala Kemerdekaan diambil dari APBN?


Juara Piala Kemerdekaan Terima Hadiah Pekan Depan  

13 Oktober 2015

Presiden Joko Widodo membuka secara resmi turnamen sepak bola Piala Kemerdekaan di Serang, Banten, 15 Agustus 2015. TEMPO/Darma Wijaya
Juara Piala Kemerdekaan Terima Hadiah Pekan Depan  

Tim Transisi menjanjikan hadiah yang cukup besar: juara pertama Rp 1,5 miliar, juara kedua Rp 1 miliar, dan juara ketiga Rp 750 juta.


Persib Vs Sriwijaya di Final, Atep Kejar Gol Kedua

12 Oktober 2015

Pesepakbola Persib Bandung, Zulham Zamrun (kedua kanan) melewati hadangan penjaga gawang Mitra Kukar, Rivky Mokodompit (bawah) saat lanjutan kompetisi Piala Presiden 2015 di Stadion Jalak Harupat, Bandung, 10 Oktober 2015. Persib berhasil lolos ke babak final setelah menang denga skor 3-1. ANTARA/Agus Bebeng
Persib Vs Sriwijaya di Final, Atep Kejar Gol Kedua

Atep baru menyumbang satu gol di ajang Piala Presiden. Ia berambisi mencetak gol saat Persib melawan Sriwijaya di final.


Semifinal Piala Presiden, Sriwijaya Krisis Pemain Belakang

5 Oktober 2015

Pemain Arema Cronus, Christian Gonzales (kiri) tersungkur saat mencoba memasukkan bola ke gawang Sriwijaya FC pada semi final putaran pertama Piala Presiden 2015 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 3 Oktober 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Semifinal Piala Presiden, Sriwijaya Krisis Pemain Belakang

Sriwijaya FC harus kehilangan bek Syaiful Indra Cahya, yang selama ini menjadi andalan mereka.


Arema Berambisi Perpanjang Rekor Menang atas Sriwijaya  

3 Oktober 2015

Pemain Arema Cronus, Christian Gonzales lolos merayakan gol keduanya ke gawang Bali United saat babak perempat final leg kedua turnamen Piala Presiden antara Bali United melawan Arema Cronus di Stadion Dipta, Gianyar, Bali, 27 September 2015. Gonzales mencetak hat-trick dalam laga yang membawa Arema Cronus menang 2-3 TEMPO/Johannes P. Christo
Arema Berambisi Perpanjang Rekor Menang atas Sriwijaya  

Arema Cronus mengantongi rekor lima kemenangan beruntun melawan Sriwijaya FC.


Piala Presiden, Pelatih Persib Minta Bobotoh Tetap Tenang

24 September 2015

Ratusan bobotoh Persib Bandung berunjuk rasa didepan kantor DPRD Provinsi Jabar saat aksi damai terkait kisruh sepakbola nasional antara PSSI dan Pemerintah di Bandung, Jawa Barat, 4 Juni 2015. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Piala Presiden, Pelatih Persib Minta Bobotoh Tetap Tenang

Menurut Djadjang Nurjaman, atmosfer di Bandung sedang panas jelang pertandingan perempat final kedua melawan Pusamania.


Piala Presiden, Sriwijaya Berharap Rebut Poin dari Persebaya  

19 September 2015

Pesepakbola Sriwijaya FC, Syakir Sulaeman (tengah) di bayangi sejumlah pesepakbola Persela Lamongan  saat pertandingan babak penyisihan grub B Piala Presiden di stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, 9 September 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Piala Presiden, Sriwijaya Berharap Rebut Poin dari Persebaya  

Statistik pertandingan memperlihatkan dalam lima pertemuan terakhir dengan Persebaya, Sriwijaya tiga kali menang dan sekali seri.


Arema Cronus Waspadai Empat Pemain Bali United

18 September 2015

Pesepak bola Arema Cronus, Lancine Kone meluapkan kegembiraannya usai menjebol gawang Sriwijaya FC saat pertandingan Babak Penyisihan Grup B Piala Presiden 2015 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 5 September 2015. Arema menjaga asa ke perempat-final setelah mengalahkan Sriwijaya FC dengan skor 3-1. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Arema Cronus Waspadai Empat Pemain Bali United

Arema sudah menyiapkan strategi untuk mengamankan poin di kandang sendiri.


Piala Presiden, Persebaya United Kantongi Kekuatan Sriwijaya

14 September 2015

Pesepakbola Persebaya, Rudi Widodo berebut bola dengan pemain Martapura FC, Ady Setiawan pada pertandingan Piala Presiden 2015 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Jawa Barat. 2 September 2015. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Piala Presiden, Persebaya United Kantongi Kekuatan Sriwijaya

Persebaya United mewaspadai empat pilar Sriwijaya FC.