“Bukan pindah. Tapi mundur. Kalau mundur, berarti PSM tidak dapat diberi sanksi teregradasi ke Divisi Utama oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia atau melakukan pemecatan,”kata Wali Kota Makassar ini ketika dihubungi Tempo, Kamis (23/12) malam.
Menurut dia, alasan mundur ini sudah jelas. Karena sampai sepekan, pasca mundurnya manajemen 13 Desember lalu belum ada yang bisa mengambil alih. Selain itu pengurus telah berkomitmen, untuk tidak lagi menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah di setiap kompetisi sepakbola.
"Komitmen ini pun yang tertuang dalam pertemuan di Jakarta selasa malam. Saat menghadiri launcing Liga Primer bersama delapan Bupati dan 19 tim,”ucapnya.
Kemunduran kesebelasan ini pun akan disampaikan ke
Pernyataan PSM mundur ditegaskan oleh Juru Bicara demesioner PSM Makassar Nurmal Idrus. Ia menyatakan keinginan ini di latarbelakangi kompetisi Liga Super yang sudah berjalan tidak sehat. Banyak hal yang mesti dibenahi. Mulai dari kondisi wasit hingga pembabagian keuntungan terhadap 18 klub yang berlaga di kompetisi ini.
“Tidak ada yang kita dapat di Liga Super. Semua diambil oleh PSSI. Hanya lima persen saja.Justru di Liga Primer kita dapat Rp 20 miliar. Siapa yang tidak mau. Apalagi konsepnya jelas dan profersional,”kata Nurmal.
Menanggapi pernyataan mundur, Ketua Pengurus PSSI Sulawesi Selatan Kadir Halid mengatakan akan membentuk PSM tandingan.“Kalau PSM benar-benar mundur maka saya yang akan ambil alih dan membentuk PSM baru beserta pengurusnya. Saya juga akan duet dengan Abu Djaropi. Harus diingat PSM itu bukan milik siapa-siapa,”jelasnya.
Tidak hanya itu, ia juga akan membenahi sistem perwasitan jika PSM taningan ini terbentuk. Misalnya saja wasit yang selama ini ditangani oleh Badan Liga kini harus diambil alih oleh PSSI. “Saya akan wacanakan itu pada saat kongres PSSI tahun depan,”ungkapnya.
ARDIANSYAH RAZAK BAKRI