TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepolisian Sektor Kebayoran Lama mengaku kesulitan menghubungi pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) guna meminta penjelasan terkait kisruh penjualan tiket laga final piala AFF.
"Kami sudah berusaha menelepon, tapi belum ada satu pun di antara mereka yang bisa kami hubungi," ujar Kepala Kepolisian Sektor Kebayoran Lama, Gede Ardana ketika ditemui Ahad (25/12).
Kisruh berawal dari laporan ratusan suporter Timnas Indonesia yang berniat membeli tiket melalui agen tunggal PT Prima Java Kreasi (MYTICKET INDONESIA). Perusahaan yang ditunjuk PSSI itu sedianya akan menjual tiket kelas VIP hari ini melalui situs atau kantor mereka yang beralamat di Ruko Grand ITC Permata Hijau, Blok Saffire, Jakarta Selatan. Namun niat suporter tersebut kandas lantaran ruko tersebut tidak beroperasi.
Rasa kecewa juga dialami ribuan calon suporter yang berencana membeli tiket melalui situs www.ticketsas.com. Mereka mengaku jengkel lantaran tiket tersebut habis terjual dalam waktu tidak sampai 10 menit.
Hingga pukul 08.00 WIB tidak ada keterangan mengenai jadwal laga final. Keterangan itu baru muncul satu jam setelahnya. Namun saat memasuki sesi penjualan tiket, situs tersebut mendadak sulit diakses dan kembali normal dengan kabar tiket telah habis.
Kisruh tersebut sempat memaksa ratusan suporter melaporkan Kicay, seorang pegawai PT Prima Java Kreasi ke kantor polisi. Hingga saat ini, kata Gede, pihak kepolisian masih terus menggali keterangan dari seorang karyawan PT Prima Java Kreasi bernama Kicay. Namun polisi belum bisa menyimpulkan apakah laporan tersebut bisa ditindaklanjuti secara hukum atau tidak. "Masih belum ditemukan unsur pelanggaran pidananya. Kami masih meminta penjelasan," ujarnya.
RIKY FERDIANTO