Menurut Taufik, keputusan Persibo bergabung dengan LPI sebagai organisasi baru penyelenggara sepak bola profesional Indonesia juga mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.
Keputusan untuk bergabung dengan LPI, kata Taufik pula, setelah managemen Persibo beberapa kali mengadakan rapat dengan Bupati Bojonegoro Suyoto, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bojonegoro M Talhah, juga koordinator supporter Boro Mania (sebutan supporter Persibo) beberapa waktu lalu.
Taufik yang juga Komandan Kodim Bojonegoro itu juga menjelaskan, masuknya Persibo ke LPI karena LPI dinilai memiliki prosepek yang cerah untuk memajukan sepak bola di tanah air.
Bergabungnya Persibo ke dalam LPI juga tidak terlalu sulit, termasuk proses birokrasinya. “Mestinya munculnya LPI perlu disyukuri dan tak perlu saling menjelekkan dengan LSI,” ucap Taufik.
Dengan bergabungnya Persibo ke LPI, pihak manager juga resmi mendirikan PT Persibo Bojonegoro Mandiri (PT PBM). Perusahaan inilah akan menangani langsung aktivitas Persibo mengikuti laga LPI.
Asisten Manager Bidang Tekhnis Persibo Imam Sardjono mengatakan, Persibo telah melengkapi berbagai persyaratan yang ditetapkan LPI, termasuk fasilitas pertandingan, yakni Stadion Letjen Sudirman, juga mess Persibo. Namun, diakui Imam, penggunaan stadion dan mess harus disewa oleh PT PBM.
Mengenai sumber dana operasional Persibo setelah bergabung dengan LPI, Imam mengatakan, masih dicarikan pihak sponsor.
Saat ini Persibo masih menyelesaikan beberapa laga LSI, dan pembiayaannya berasal dari dana hibah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Bojonegoro sebesar Rp 4 miliar. Dari jumlah tersebut, masih tersisa Rp 2,3 miliar yang kemungkinan baru cair Desember 2010. SUJATMIKO.