TEMPO Interaktif, Kuala Lumpur - Wajah Cahyani berbinar-binar. Ia begitu gembira mendapatkan tiket final leg 1 timnas Indonesia melawan Malaysia Piala AFF Suzuki, yang digelar di Stadion Nasional Bukit Jalil, Malaysia, kemarin. “Seneng banget bisa dapat tiket dengan mudah,” kata Cahyani kemarin. Cahya sengaja datang dari Bandung, Jawa Barat, untuk membela tim nasional Indonesia, sekalian berlibur.
Jarot Kuncoro tak kalah girang. “Di sini asyik, ya. Antre sebentar, sudah langsung dapat tiket,” ujar Jarot, yang juga berlibur bersama anak-anaknya.
Keduanya membandingkan dengan mencari tiket untuk final di Gelora Bung Karno, Jakarta, yang tak diatur dengan baik. “Di Jakarta mah susah. Beli tiketnya harus nginep. Apalagi masih ditambah rusuh,” kata Cahya.
Jarot juga mengkritik penjualan tiket final Piala AFF di Jakarta. “Penjualannya ditentukan per hari berdasarkan kategori, sampai harus antre berhari-hari.” Setelah dapat pun, pembeli belum tentu mendapat tiket, cuma voucher.
Kemudahan mendapatkan tiket final juga dirasakan suporter di Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur. Meski Sabtu lalu KBRI menyatakan tiket untuk suporter Indonesia telah habis, kemarin penjualan masih berlangsung. Fungsi Penerangan KBRI Kuala Lumpur, Widyarka Ryananta, menyatakan tiket yang didistribusikan kemarin adalah tiket pesanan yang tidak diambil.
Sebanyak 500-an tiket pesanan beberapa paguyuban masyarakat tidak diambil hingga hari H. “Kami putuskan untuk menjualnya. Melihat antrean masyarakat yang sudah datang ke KBRI sejak pagi," kata Widyarka. Para pembeli tiket telah mengenakan syal dan ikat kepala bertulisan “Indonesia” sejak masih antre.
KBRI menyiapkan alat transportasi bagi suporter Indonesia yang akan menonton langsung ke Bukit Jalil. “Dari KBRI, disiapkan delapan bus. Ditambah beberapa bus bagi mahasiswa di beberapa kampus,” kata Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Da’i Bachtiar, kemarin.
Bagi yang tak kebagian tiket, KBRI menyediakan layar lebar berukuran 3 x 4 meter di halaman samping KBRI. “Ini antisipasi saja, bagi suporter yang tak kebagian tiket. Terutama bagi mereka yang datang dari Indonesia,” ujar Da'i.
MASRUR (Kuala Lumpur)