Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ke Manakah Tiket VIP?

image-gnews
TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta -Penukaran kupon dengan tiket pertandingan kedua final piala AFF 2010 pada empat loket di Kompleks Gelora Bung Karno, Selasa (28/12) siang tampak lancar. Bahkan, kondisi antrian untuk pengambilan tiket VIP dan VVIP di loket Barat atau di samping Kompleks Lapangan Tenis Senayan tampak begitu sepi.

Pantauan Tempo, di antrian loket VIP dan VVIP hanya ada sekitar 20 orang saja yang terlihat dalam antrian. Proses transaksi yang terjadi juga tidak terlalu padat karena sepinya orang yang mengantri. Mereka datang ke loket untuk mengambil tiket pesanannya. Hal ini cukup membuat bingung, mengingat sebenarnya ada 7.000 bangku yang disediakan untuk VVIP, VIP Barat, dan Timur. Lantas, kemanakah jatah tiket itu?

Soni Kusprabowo, yang mendapatkan tiket VIP Timur menyatakan dirinya memang tidak melakukan proses pembelian tiket dengan memanfaatkan website www.ticketsas.com milik My Ticket Indonesia. "Saya dan banyak rekan-rekan yang lain mendapatkan tiket ini dengan penuh perjuangan," katanya ketika ditemui seusai mengambil tiket di loket Barat, Selasa (28/12).

Tiket yang didapatkan pria yang bekerja sebagai kontraktor itu berasal dari hasil usahanya menantikan hingga tengah malam pada Sabtu (25/12) lalu. "Akhirnya tiket bisa didapatkan di kantor polisi," ujarnya. Soni bersama 56 rekannya memang mendapatkan tiket setelah melakukan negosiasi dengan pemilik My Ticket Indonesia, Ketua panitia lokal (LOC) Joko Driyono dengan mediasi dari aparat kepolisian di Markas Polsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Soni mendapati kesempatan untuk bernegosiasi setelah sempat menanti kejelasan di depan kantor My Ticket Indonesia di daerah Permata Hijau sejak pagi. "Saya memutuskan untuk datang ke sana setelah selalu gagal melakukan pemesanan tiket, dan saat tiba di sana ternyata kantornya tutup," katanya. Setelah akhirnya bertemu dengan salah satu orang dari My Ticket Indonesia, Soni dan rekan-rekannya memutuskan untuk menggiringnya ke kantor polisi.

Setelah melalui diskusi panjang pada Sabtu tengah malam, Soni dan rekan-rekannya akhirnya bisa mendapatkan kepastian untuk mendapatkan masing-masing satu tiket. "Kami dijanjikan antara VIP Barat atau VIP Timur, baru pada saat pengambilan tiket ini kami mengetahui bahwa semua orang mendapatkan tiket VIP Timur," kata Soni. Mereka yang dijanjikan itu hanya mengisi daftar dengan nama disertai nomor identitas. "Baru akhirnya kami membeli di loket ini dengan membawa kartu pengenal kita, dan orang loket melayani orang-orang yang tercantum namanya dalam daftar," lanjutnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Soni sendiri cukup mempertanyakan keberadaan tiket yang lainnya. Menurutnya, saat dalam diskusi dengan Joko, dia mengetahui bahwa ada 25 persen jumlah tiket yang diperjualbelikan atau sebanyak 2000 tiket. "Sedangkan tiket lainnya digunakan untuk jatah undangan. Namun, pada kenyataannya hanya ada 50-an saja yang bisa dibeli. Ke mana sisa tiket lainnya?" kata Soni. Bagi Soni, dirinya juga tidak bakal pusing mencari tiket VIP jika sejak awal ada pengumuman jelas dari panitia jika memang tiket VIP tidak diperjualbelikan.

Sementara itu, pada loket lainnya antrian terpantau cukup rapih dan tertib. Antrian terpanjang tampak pada loket depan Mesjid Al Bina yang menjadi lokasi penukaran tiket Kategori I. Yang juga terpantau cukup padat adalah loket di depan pintu Timur yang menjadi lokasi penukaran tiket Kategori II. Situasi cukup tegang terpantau di loket pintu Utara, yang menjadi lokasi penukaran tiket kategori III atau tribun atas. Para pemegang kupon tiket tanpa kuintansi tidak diperkenankan mendapatkan tiket.

EZTHER LASTANIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hadiah Piala Kemerdekaan dari APBN, Apa Kata Anggota DPR?  

27 Oktober 2015

Pemain PSMS Medan versi PT Liga Indonesia, menggelar aksi damai di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, (17/6). Mereka menuntut diselesaikannya pembayaran tunggakan gaji selama 10 bulan yang dilakukan manajemen PSMS. TEMPO/Seto Wardhana
Hadiah Piala Kemerdekaan dari APBN, Apa Kata Anggota DPR?  

DPR menyoroti kebijakan Kementerian Pemuda dan Olahraga yang menggunakan anggaran negara untuk membiayai hadiah Piala Kemerdekaan.


Hadiah Miliaran Rupiah Piala Kemerdekaan Diambil dari APBN  

22 Oktober 2015

Pesepakbola PSMS Medan Nastja Cech (kanan) berebut bola dengan pesepakbola Persib Bandung Zulkifli Syukur (kiri) pada pertandingan Indonesia Super Liga (ISL) 2011-2012 di Stadion Teladan Medan, Sumut, Minggu malam (17/6). ANTARA/Septianda Perdana
Hadiah Miliaran Rupiah Piala Kemerdekaan Diambil dari APBN  

Kenapa hadiah Piala Kemerdekaan diambil dari APBN?


Juara Piala Kemerdekaan Terima Hadiah Pekan Depan  

13 Oktober 2015

Presiden Joko Widodo membuka secara resmi turnamen sepak bola Piala Kemerdekaan di Serang, Banten, 15 Agustus 2015. TEMPO/Darma Wijaya
Juara Piala Kemerdekaan Terima Hadiah Pekan Depan  

Tim Transisi menjanjikan hadiah yang cukup besar: juara pertama Rp 1,5 miliar, juara kedua Rp 1 miliar, dan juara ketiga Rp 750 juta.


Persib Vs Sriwijaya di Final, Atep Kejar Gol Kedua

12 Oktober 2015

Pesepakbola Persib Bandung, Zulham Zamrun (kedua kanan) melewati hadangan penjaga gawang Mitra Kukar, Rivky Mokodompit (bawah) saat lanjutan kompetisi Piala Presiden 2015 di Stadion Jalak Harupat, Bandung, 10 Oktober 2015. Persib berhasil lolos ke babak final setelah menang denga skor 3-1. ANTARA/Agus Bebeng
Persib Vs Sriwijaya di Final, Atep Kejar Gol Kedua

Atep baru menyumbang satu gol di ajang Piala Presiden. Ia berambisi mencetak gol saat Persib melawan Sriwijaya di final.


Semifinal Piala Presiden, Sriwijaya Krisis Pemain Belakang

5 Oktober 2015

Pemain Arema Cronus, Christian Gonzales (kiri) tersungkur saat mencoba memasukkan bola ke gawang Sriwijaya FC pada semi final putaran pertama Piala Presiden 2015 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 3 Oktober 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Semifinal Piala Presiden, Sriwijaya Krisis Pemain Belakang

Sriwijaya FC harus kehilangan bek Syaiful Indra Cahya, yang selama ini menjadi andalan mereka.


Arema Berambisi Perpanjang Rekor Menang atas Sriwijaya  

3 Oktober 2015

Pemain Arema Cronus, Christian Gonzales lolos merayakan gol keduanya ke gawang Bali United saat babak perempat final leg kedua turnamen Piala Presiden antara Bali United melawan Arema Cronus di Stadion Dipta, Gianyar, Bali, 27 September 2015. Gonzales mencetak hat-trick dalam laga yang membawa Arema Cronus menang 2-3 TEMPO/Johannes P. Christo
Arema Berambisi Perpanjang Rekor Menang atas Sriwijaya  

Arema Cronus mengantongi rekor lima kemenangan beruntun melawan Sriwijaya FC.


Piala Presiden, Pelatih Persib Minta Bobotoh Tetap Tenang

24 September 2015

Ratusan bobotoh Persib Bandung berunjuk rasa didepan kantor DPRD Provinsi Jabar saat aksi damai terkait kisruh sepakbola nasional antara PSSI dan Pemerintah di Bandung, Jawa Barat, 4 Juni 2015. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Piala Presiden, Pelatih Persib Minta Bobotoh Tetap Tenang

Menurut Djadjang Nurjaman, atmosfer di Bandung sedang panas jelang pertandingan perempat final kedua melawan Pusamania.


Piala Presiden, Sriwijaya Berharap Rebut Poin dari Persebaya  

19 September 2015

Pesepakbola Sriwijaya FC, Syakir Sulaeman (tengah) di bayangi sejumlah pesepakbola Persela Lamongan  saat pertandingan babak penyisihan grub B Piala Presiden di stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, 9 September 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Piala Presiden, Sriwijaya Berharap Rebut Poin dari Persebaya  

Statistik pertandingan memperlihatkan dalam lima pertemuan terakhir dengan Persebaya, Sriwijaya tiga kali menang dan sekali seri.


Arema Cronus Waspadai Empat Pemain Bali United

18 September 2015

Pesepak bola Arema Cronus, Lancine Kone meluapkan kegembiraannya usai menjebol gawang Sriwijaya FC saat pertandingan Babak Penyisihan Grup B Piala Presiden 2015 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 5 September 2015. Arema menjaga asa ke perempat-final setelah mengalahkan Sriwijaya FC dengan skor 3-1. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Arema Cronus Waspadai Empat Pemain Bali United

Arema sudah menyiapkan strategi untuk mengamankan poin di kandang sendiri.


Piala Presiden, Persebaya United Kantongi Kekuatan Sriwijaya

14 September 2015

Pesepakbola Persebaya, Rudi Widodo berebut bola dengan pemain Martapura FC, Ady Setiawan pada pertandingan Piala Presiden 2015 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Jawa Barat. 2 September 2015. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Piala Presiden, Persebaya United Kantongi Kekuatan Sriwijaya

Persebaya United mewaspadai empat pilar Sriwijaya FC.