Pantauan Tempo, di antrian loket VIP dan VVIP hanya ada sekitar 20 orang saja yang terlihat dalam antrian. Proses transaksi yang terjadi juga tidak terlalu padat karena sepinya orang yang mengantri. Mereka datang ke loket untuk mengambil tiket pesanannya. Hal ini cukup membuat bingung, mengingat sebenarnya ada 7.000 bangku yang disediakan untuk VVIP, VIP Barat, dan Timur. Lantas, kemanakah jatah tiket itu?
Soni Kusprabowo, yang mendapatkan tiket VIP Timur menyatakan dirinya memang tidak melakukan proses pembelian tiket dengan memanfaatkan website www.ticketsas.com milik My Ticket Indonesia. "Saya dan banyak rekan-rekan yang lain mendapatkan tiket ini dengan penuh perjuangan," katanya ketika ditemui seusai mengambil tiket di loket Barat, Selasa (28/12).
Tiket yang didapatkan pria yang bekerja sebagai kontraktor itu berasal dari hasil usahanya menantikan hingga tengah malam pada Sabtu (25/12) lalu. "Akhirnya tiket bisa didapatkan di kantor polisi," ujarnya. Soni bersama 56 rekannya memang mendapatkan tiket setelah melakukan negosiasi dengan pemilik My Ticket Indonesia, Ketua panitia lokal (LOC) Joko Driyono dengan mediasi dari aparat kepolisian di Markas Polsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Soni mendapati kesempatan untuk bernegosiasi setelah sempat menanti kejelasan di depan kantor My Ticket Indonesia di daerah Permata Hijau sejak pagi. "Saya memutuskan untuk datang ke sana setelah selalu gagal melakukan pemesanan tiket, dan saat tiba di sana ternyata kantornya tutup," katanya. Setelah akhirnya bertemu dengan salah satu orang dari My Ticket Indonesia, Soni dan rekan-rekannya memutuskan untuk menggiringnya ke kantor polisi.
Setelah melalui diskusi panjang pada Sabtu tengah malam, Soni dan rekan-rekannya akhirnya bisa mendapatkan kepastian untuk mendapatkan masing-masing satu tiket. "Kami dijanjikan antara VIP Barat atau VIP Timur, baru pada saat pengambilan tiket ini kami mengetahui bahwa semua orang mendapatkan tiket VIP Timur," kata Soni. Mereka yang dijanjikan itu hanya mengisi daftar dengan nama disertai nomor identitas. "Baru akhirnya kami membeli di loket ini dengan membawa kartu pengenal kita, dan orang loket melayani orang-orang yang tercantum namanya dalam daftar," lanjutnya.
Soni sendiri cukup mempertanyakan keberadaan tiket yang lainnya. Menurutnya, saat dalam diskusi dengan Joko, dia mengetahui bahwa ada 25 persen jumlah tiket yang diperjualbelikan atau sebanyak 2000 tiket. "Sedangkan tiket lainnya digunakan untuk jatah undangan. Namun, pada kenyataannya hanya ada 50-an saja yang bisa dibeli. Ke mana sisa tiket lainnya?" kata Soni. Bagi Soni, dirinya juga tidak bakal pusing mencari tiket VIP jika sejak awal ada pengumuman jelas dari panitia jika memang tiket VIP tidak diperjualbelikan.
Sementara itu, pada loket lainnya antrian terpantau cukup rapih dan tertib. Antrian terpanjang tampak pada loket depan Mesjid Al Bina yang menjadi lokasi penukaran tiket Kategori I. Yang juga terpantau cukup padat adalah loket di depan pintu Timur yang menjadi lokasi penukaran tiket Kategori II. Situasi cukup tegang terpantau di loket pintu Utara, yang menjadi lokasi penukaran tiket kategori III atau tribun atas. Para pemegang kupon tiket tanpa kuintansi tidak diperkenankan mendapatkan tiket.
EZTHER LASTANIA