TEMPO Interaktif, Malang - Klub Persema Malang resmi mundur dari kompetisi Liga Super Indonesia, Rabu (29/12). Manajemen klub berjuluk laskar Ken Arok ini telah melayangkan surat mundur itu ke Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Selanjutnya Persema akan mengikuti kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) yang akan digelar 8 Januari.
"Surat pengunduran diri diajukan dua hari lalu," kata ketua umum Persema Malang, Peni Suparto.
Peni menjelaskan ada empat alasan Persema mundur. Salah satunya, lantaran kecewa dengan pola pembinaan yang diterapkan kepengurusan PSSI. Ia menilai wasit LSI tak adil dalam memimpin pertandingan, seperti terjadi dalam laga tiga pertandingan Persema terakhir, salah satunya melawan Persibo Bojonegoro.
"Persema menang tapi gak bangga. Wasit tak adil," ujarnya. Ia berharap pembinaan persepakbolaan di Indonesia semakin baik dan dikelola serius. Peni berharap pengurus PSSI segera menjawab surat pengunduran diri Persema tersebut. Kondisi apapun, katanya, tak akan mengubah pendiriannya mundur dari ISL.
Persema, yang antara lain diperkuat punggawa tim nasional Irfan Bachdim, dipastikana akan bergabung dalam kompetisi Liga Primer. "Komitmen bergabung LPI sudah bulat," jelasnya.
Persema tak sendirian, Peni telah berkoordinasi dengan manajemen PSM Makassar dan Persibo Bojonegoro. Ketiga klub milik Pemerintah Daerah ini sepakat bergabung bersama dalam kompetisi yang digagas pengusaha Arifin Panigoro ini. Peni berharap kompetisi yang digelar LPI lebih berkembang membangun sepak bola yang berkualitas.
Persema, kata Peni, siap menerima sanksi seperti ancaman PSSI terhadap klub yang bergabung dalam LPI. Setelah bergabung dalam kompetisi LPI, Persema mendapat suntikan dana sebesar Rp 20 miliar. Sokongan dana ini, kata Peni, menyambung nafas Persema yang selama ini didukung dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah setempat. Sedangkan Pemerintah melarang dana daerah menggunakan untuk mendanai klub sepak bola.
EKO WIDIANTO