Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tim Garuda Dinilai Bermain Bagus  

image-gnews
Pemain tim nasional Indonesia berebut bola dengan pemain Malaysia saat pertandingan leg kedua final AFF Suzuki Cup 2010 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta. TEMPO/Zulkarnain
Pemain tim nasional Indonesia berebut bola dengan pemain Malaysia saat pertandingan leg kedua final AFF Suzuki Cup 2010 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta. TEMPO/Zulkarnain
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Tim nasional Indonesia dianggap sudah bermain bagus, meski gagal memboyong Piala AFF 2010. Kemenangan 2-1 atas Malaysia dalam pertandingan final putaran kedua di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, kemarin malam, tidak cukup mengantar tim Garuda menjadi juara karena pada pertemuan pertama di Kuala Lumpur, Minggu lalu, mereka menyerah 0-3.

"Secara keseluruhan, permainan sudah lumayan. Mereka bermain bagus," ujar mantan manajer tim nasional, I Gusti Kompyang Manila.

Manila, yang berhasil membawa Indonesia menjuarai SEA Games 1991, memuji pelatih Alfred Riedl, yang ia nilai telah membina tim nasional dengan sangat baik. "Pelatihnya bagus," katanya. "Sayangnya, dia terganggu federasi Indonesia (PSSI) dan media yang banyak menyorot anak didiknya. Jadi, permainan kurang maksimal."

Tapi ia menyayangkan diturunkannya Bambang Pamungkas di babak kedua. "Seharusnya Bambang masuk sebelum penalti," katanya. Kapten Firman Utina gagal mengeksekusi hadiah penalti karena kakinya masih terganggu cedera. "Kalau Bambang, 90 persen terjadi gol saat penalti," katanya.

Riedl menyatakan penampilan timnya telah maksimal. "Mereka menunjukkan permainan terbaik sepanjang 45 menit pertama, terbaik yang pernah ditunjukkan tim selama ini," katanya dalam jumpa pers seusai pertandingan.

Di mata pelatih asal Austria itu, Firman Utina cs membuka banyak peluang pada babak pertama. "Sayangnya, peluang itu masih belum bisa membuahkan hasil," ujarnya.

Selain itu, Riedl cukup puas dengan hasil yang dipersembahkan Indonesia di babak kedua. "Mereka tetap bisa memberikan serangan-serangan meskipun sudah tertinggal 1-0," katanya. Indonesia mendapatkan dua gol di babak kedua untuk memastikan kemenangan 2-1.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Riedl enggan menyalahkan kegagalan Firman dalam tendangan penalti pada menit ke-16. "Tidak perlu membicarakan masalah kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi, karena apa pun bisa saja terjadi," katanya.

Firman mengaku sedikit kecewa karena gagal memetik angka dari penalti. "Itu adalah tugas yang memang harus dijalankan, bisa berhasil dan bisa saja gagal," kata peraih gelar pemain terbaik di kejuaraan dua tahunan ini.

Pujian juga patut diberikan kepada penonton, yang terus memberi dukungan sportif untuk tim Merah Putih. Meski tim gagal meraih gelar yang diimpikan, para suporter meninggalkan stadion dengan tenang. "Tidak apa-apa kalah, yang penting tetap menang 2-1," kata Rina, 23 tahun, suporter yang berasal dari Cengkareng, Jakarta.

Pujian juga dilontarkan Wakil Presiden Boediono, yang menyaksikan pertandingan dari siaran televisi di rumahnya. "Saya rasa tadi bagus sekali, suporter kita sangat sportif," ujarnya.

EZTHER LASTANIA | CORNILA DESYANA| BUNGA MANGGIASIH | ARYANI KRISTANTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hadiah Piala Kemerdekaan dari APBN, Apa Kata Anggota DPR?  

27 Oktober 2015

Pemain PSMS Medan versi PT Liga Indonesia, menggelar aksi damai di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, (17/6). Mereka menuntut diselesaikannya pembayaran tunggakan gaji selama 10 bulan yang dilakukan manajemen PSMS. TEMPO/Seto Wardhana
Hadiah Piala Kemerdekaan dari APBN, Apa Kata Anggota DPR?  

DPR menyoroti kebijakan Kementerian Pemuda dan Olahraga yang menggunakan anggaran negara untuk membiayai hadiah Piala Kemerdekaan.


Hadiah Miliaran Rupiah Piala Kemerdekaan Diambil dari APBN  

22 Oktober 2015

Pesepakbola PSMS Medan Nastja Cech (kanan) berebut bola dengan pesepakbola Persib Bandung Zulkifli Syukur (kiri) pada pertandingan Indonesia Super Liga (ISL) 2011-2012 di Stadion Teladan Medan, Sumut, Minggu malam (17/6). ANTARA/Septianda Perdana
Hadiah Miliaran Rupiah Piala Kemerdekaan Diambil dari APBN  

Kenapa hadiah Piala Kemerdekaan diambil dari APBN?


Juara Piala Kemerdekaan Terima Hadiah Pekan Depan  

13 Oktober 2015

Presiden Joko Widodo membuka secara resmi turnamen sepak bola Piala Kemerdekaan di Serang, Banten, 15 Agustus 2015. TEMPO/Darma Wijaya
Juara Piala Kemerdekaan Terima Hadiah Pekan Depan  

Tim Transisi menjanjikan hadiah yang cukup besar: juara pertama Rp 1,5 miliar, juara kedua Rp 1 miliar, dan juara ketiga Rp 750 juta.


Persib Vs Sriwijaya di Final, Atep Kejar Gol Kedua

12 Oktober 2015

Pesepakbola Persib Bandung, Zulham Zamrun (kedua kanan) melewati hadangan penjaga gawang Mitra Kukar, Rivky Mokodompit (bawah) saat lanjutan kompetisi Piala Presiden 2015 di Stadion Jalak Harupat, Bandung, 10 Oktober 2015. Persib berhasil lolos ke babak final setelah menang denga skor 3-1. ANTARA/Agus Bebeng
Persib Vs Sriwijaya di Final, Atep Kejar Gol Kedua

Atep baru menyumbang satu gol di ajang Piala Presiden. Ia berambisi mencetak gol saat Persib melawan Sriwijaya di final.


Semifinal Piala Presiden, Sriwijaya Krisis Pemain Belakang

5 Oktober 2015

Pemain Arema Cronus, Christian Gonzales (kiri) tersungkur saat mencoba memasukkan bola ke gawang Sriwijaya FC pada semi final putaran pertama Piala Presiden 2015 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 3 Oktober 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Semifinal Piala Presiden, Sriwijaya Krisis Pemain Belakang

Sriwijaya FC harus kehilangan bek Syaiful Indra Cahya, yang selama ini menjadi andalan mereka.


Arema Berambisi Perpanjang Rekor Menang atas Sriwijaya  

3 Oktober 2015

Pemain Arema Cronus, Christian Gonzales lolos merayakan gol keduanya ke gawang Bali United saat babak perempat final leg kedua turnamen Piala Presiden antara Bali United melawan Arema Cronus di Stadion Dipta, Gianyar, Bali, 27 September 2015. Gonzales mencetak hat-trick dalam laga yang membawa Arema Cronus menang 2-3 TEMPO/Johannes P. Christo
Arema Berambisi Perpanjang Rekor Menang atas Sriwijaya  

Arema Cronus mengantongi rekor lima kemenangan beruntun melawan Sriwijaya FC.


Piala Presiden, Pelatih Persib Minta Bobotoh Tetap Tenang

24 September 2015

Ratusan bobotoh Persib Bandung berunjuk rasa didepan kantor DPRD Provinsi Jabar saat aksi damai terkait kisruh sepakbola nasional antara PSSI dan Pemerintah di Bandung, Jawa Barat, 4 Juni 2015. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Piala Presiden, Pelatih Persib Minta Bobotoh Tetap Tenang

Menurut Djadjang Nurjaman, atmosfer di Bandung sedang panas jelang pertandingan perempat final kedua melawan Pusamania.


Piala Presiden, Sriwijaya Berharap Rebut Poin dari Persebaya  

19 September 2015

Pesepakbola Sriwijaya FC, Syakir Sulaeman (tengah) di bayangi sejumlah pesepakbola Persela Lamongan  saat pertandingan babak penyisihan grub B Piala Presiden di stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, 9 September 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Piala Presiden, Sriwijaya Berharap Rebut Poin dari Persebaya  

Statistik pertandingan memperlihatkan dalam lima pertemuan terakhir dengan Persebaya, Sriwijaya tiga kali menang dan sekali seri.


Arema Cronus Waspadai Empat Pemain Bali United

18 September 2015

Pesepak bola Arema Cronus, Lancine Kone meluapkan kegembiraannya usai menjebol gawang Sriwijaya FC saat pertandingan Babak Penyisihan Grup B Piala Presiden 2015 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 5 September 2015. Arema menjaga asa ke perempat-final setelah mengalahkan Sriwijaya FC dengan skor 3-1. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Arema Cronus Waspadai Empat Pemain Bali United

Arema sudah menyiapkan strategi untuk mengamankan poin di kandang sendiri.


Piala Presiden, Persebaya United Kantongi Kekuatan Sriwijaya

14 September 2015

Pesepakbola Persebaya, Rudi Widodo berebut bola dengan pemain Martapura FC, Ady Setiawan pada pertandingan Piala Presiden 2015 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Jawa Barat. 2 September 2015. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Piala Presiden, Persebaya United Kantongi Kekuatan Sriwijaya

Persebaya United mewaspadai empat pilar Sriwijaya FC.