TEMPO Interaktif, Jakarta - Luapan kegembiraan merebak di seantero Malaysia menyambut kemenangan tim sepak bola mereka atas tim Indonesia dalam final ASEAN Football Federation (AFF) Suzuki Cup 2010 pada Rabu malam lalu. Tim Malaysia menang 4-2 atas Indonesia dalam dua kali pertandingan.
Tak kurang orang nomor satu negeri jiran itu, Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak, ikut menyatakan kegembiraannya lewat akun Twitter. "Well done, Malaysian Tigers! Anda bermain bagus sebagai satu tim, dan negaramu sangat bangga. Selamat!" kata Najib kemarin.
Sebagai penghormatan sekaligus untuk merayakan kemenangan tersebut, Najib mengumumkan hari ini sebagai hari libur resmi. Tampaknya kemenangan ini dianggap sebagai kado penutup tahun 2010 yang istimewa bagi Malaysia.
Pernyataan bungah lainnya datang dari para pendukung, yang bangga atas bangkitnya dunia sepak bola Malaysia setelah 14 tahun terpuruk. "Biasanya orang-orang mengatakan sepak bola Malaysia terus menukik, tapi sekarang mimpi para fan menjadi kenyataan," kata Presiden Fan Club Football Selangor, Mohammad Nasir Yunus.
Namun sedikit protes dari Sabah dan Serawak sempat menyela keriuhan perayaan. Penyebabnya, sejumlah media massa di Malaysia menyebut tim kebanggaan mereka itu dengan "Harimau Malaya" atau "Singa Malaya".
Pembantu Menteri Belia dan Sukan Sabah, Datuk Jahid Jahim, meminta media tak lagi menggunakan kata "Malaya" karena itu berarti menganulir keberadaan Sabah dan Serawak dalam wilayah Malaysia. "Sepatutnya perkataan Harimau Malaysia yang digunakan," ujarnya kemarin.
Menariknya, aroma takhayul juga sedikit mencuat dalam keriaan itu. Sebagian rakyat Malaysia menganggap keberhasilan tim mereka berkat kaus warna biru yang mereka kenakan saat berlaga. Padahal ini seragam kedua karena kostum utama tim itu adalah kaus berwarna kuning.
Memang, beberapa kemenangan penting diraih tim Malaysia saat mengenakan kaus biru. Pertama, saat bertanding di semifinal AFF 2010 melawan Vietnam, dan di final melawan Indonesia.
Sebelumnya, saat meraih medali emas di SEA Games di Vientiane, Laos, tahun lalu pun mereka mengenakan kaus biru. Saat itu kesebelasan Vietnam mereka tekuk 1-0. Tak mengherankan, sebagian warga Malaysia menganggap warna biru tidak membuat tim menjadi "blues" atau bersedih, tapi justru berjaya.
Baiklah, kalau sedang menang, ngomong apa saja memang enak, Pak Cik....
THE STAR | BERNAMA | UTUSAN MALAYSIA | MARIA H