TEMPO Interaktif, Jakarta - Posisi Irfan Bachdim dalam tim nasional hingga kini belum juga menemukan titik terang. Yang jelas, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia tetap pada pendiriannya untuk tidak menerima Ifran jika bertahan di Persema Malang --yang sudah memutuskan hengkang dari Liga Super Indonesia dan pindah ke Liga Primer Indonesia.
Irfan bakal dianggap tidak bisa bermain dalam tim nasional jika bertahan dalam Persema Malang. Sekretaris Jenderal PSSI Nugraha Besoes menegaskan kembali bahwa kontrak untuk Irfan jelas menyebutkan bahwa dia bermain dalam Liga Super Indonesia. "Dia justru tidak terikat kerja sama dengan tim sepak bola lain, hanya merujuk pada kompetisi yang digelar PSSI, jadi tidak sulit baginya untuk keluar dari klub itu," katanya saat ditemui seusai konferensi pers di kantornya, Senin (3/1).
Direktur Hukum dan Peraturan PSSI Max Boboy menyatakan pihaknya akan memberikan jaminan hukum bagi Irfan dan juga pemain lain yang bernasib serupa. "Apalagi jika mereka dituntut oleh klubnya, kami akan memberikan jaminan hukum," katanya. Max menilai bahwa pihaknya berani memberikan jaminan karena jelas dalam kontrak bahwa ikatan yang ada hanya untuk LSI, bukan untuk kompetisi lainnya. "Sudah sangat jelas," katanya.
Sementara itu, proses seleksi tim nasional sendiri bakal dimulai pada 7 Januari mendatang. Nugraha menjelaskan bahwa pelatih tim nasional Indonesia Alfred Riedl sudah memiliki pemahaman terkait masalah pemilihan pemain. "Dia sudah mengetahui mana yang bisa dipilih, mana yang tidak," katanya.
Yang jelas, kata Nugraha, akan ada 80 nama yang masuk dalam daftar tim nasional U-23. Akan ada dua daftar nama yaitu yang akan diarahkan untuk Pra-Olimpiade dan juga untuk SEA Games. "Untuk yang SEA Games tidak mungkin bisa masuk dalam Pra-Olimpiade, karena batas usianya tidak akan memenuhi kriteria," katanya.
EZTHER LASTANIA