TEMPO Interaktif, Denpasar - Tuntutan agar Nurdin Halid mundur direspons dingin oleh Pengurus Daerah Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Bali. Mereka memilih untuk menunggu perkembangan hingga pelaksanaan Kongres nanti.
Ketua PSSI Bali Made Sumer menyebut, jadwal dan tempat kongres akan ditetapkan dalan Rapat Koordinasi Nasional Januari ini. “Di Rakornas tidak akan ada keputusan soal kepemimpinan kecuali ada perkembangan luar biasa di forum,” ujarnya di Denpasar, Selasa (4/1).
Hanya kalau dilihat dari segi peserta,menurut dia, Kongres Luar Biasa sulit dilaksanakan karena forum Rakornas hanya diikuti oleh perwakilan Pengda Provinsi. Pihak Pengda Kabupaten dan Kota serta klub anggota tidak dilibatkan.
Sumer mengakui, mereka hanya ikut arus saja. Sejauh ini pihaknya tidak pernah merasa dirugikan oleh kebijakan pengurus pusat. Bahkan, kata dia, terus dibantu agar roda organisasi bisa berjalan. Setiap bulan misalnya, mereka dibantu Rp 2,5 juta untuk kebutuhan sekretariat.
Soal kegagalan pada Piala AFF 2010 dan minimnya prestasi, menurut dia, bukan hanya semata kesalahan Nurdin Halid. Tetapi lebih pada sisi lemahnya pembinaan terutama di sektor usia dini.Karena itu dalam Rakornas, pihaknya akan mendesak realisasi sekolah olahraga semacam sekolah di Ragunan untuk didirikan di daerah-daerah.
Menyangkut Liga Primer Indonesia, Sumer mengatakan, kehadiran klub liga tersebut di Bali yaitu Bali De Vata, tidak memerlukan penyikapan khusus. “Kami hanya mengikuti sikap pengurus pusat dengan membiarkan kompetisi berjalan namun di luar tanggung jawab kami,” ujarnya. Pihaknya tidak akan melarang dan bertindak keras karena menyadari adanya kebutuhan masyarakat Bali untuk mendapat tontonan sepak bola.
ROFIQI HASAN