TEMPO Interaktif, Semarang - Ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Provinsi Jawa Tengah Sukawi Sutarip mengaku tidak menemukan kejanggalan terhadap laporan pertanggungjawaban keuangan yang digunakan PSSI dibawah kepemimpinan Nurdin Halid.
Laporan keuangan itu didapatkan para pengurus PSSI di daerah setiap kali ada kongres PSSI. "Sejauh ini kami menilai laporan keuangan PSSI masih wajar-wajar saja," ujar Sukawi kepada Tempo di Semarang, Ahad (9/1/2011).
Sukawi yang juga menjabat sebagai Ketua Partai Demokrat Jawa Tengah itu menambahkan, PSSI tidak memberikan laporan keuangan kepada PSSI di daerah secara berkala. Laporan keuangan itu diberikan hanya pada saat ada kongres.
Sukawi meminta agar laporan keuangan PSSI tidak hanya mengandalkan forum kongres, tetapi juga harus diaudit dari lembaga independen. Sukawi menilai, jika hanya mengandalkan penilaian dari arena kongres, maka bisa saja tidak valid.
Alasannya, jika sudah di arena kongres maka kadang-kadang laporan keuangan tidak diperhatikan secara serius oleh pengurus PSSI daerah. Sekretaris Umum PSSI Jawa Tengah Johar Lin Eng juga menilai tidak ada masalah dengan laporan dana yang selama ini digunakan PSSI pusat.
"Tiap kongres ada laporan keuangan, tapi setahu saya ga ada masalah," kata menajer umum klub PSIS Semarang tersebut. Saat ini, kata Johar, penggunaan dana di PSSI pusat dikelola sendiri oleh pengurus di pusat.
PSSI pusat tidak pernah memberikan dana bantuan kepada PSSI di daerah. Dulu, kata Johar, memang pernah PSSI memberikan dana bantuan operasional kepada PSSI Jawa Tengah. "Kalau nggak salah, nilainya hanya Rp 2,5 juta per bulan," ujar Johar.
ROFIUDDIN