TEMPO Interaktif, Jakarta - Perhatian terhadap keberadaan pemain berdarah campuran pada seleksi tim nasional U-23 ternyata cukup mengusik pelatih Alfred Riedl. Kehadiran pemain berdarah Belanda-Indonesia, Ruben Wuarbanaran, bagi Riedl tidak lebih istimewa dibandingkan 28 pemain lain yang juga menjalani seleksi di Lapangan Latihan Timnas, Senayan, Selasa (11/1).
"Saya tidak mau bicara banyak soal Ruben. Di sini ada 28 pemain lokal jadi jangan hanya membicarakan Ruben saja," kata Riedl saat ditemui seusai latihan. Ruben, yang berasal dari klub Belanda FC Den Bosch, menjadi satu-satunya pemain "bule" yang ikut dalam seleksi.
Meski Riedl mengakui performa Ruben yang cukup bagus, pelatih asal Austria itu juga melihat potensi serupa pada pemain lain yang juga mengikuti seleksi tahap kedua kali ini. Menurutnya, para peserta seleksi kali ini memang sama-sama menunjukkan kualitas yang lebih baik jika dibandingkan dengan peserta seleksi tahap pertama lalu. "Mereka lebih bagus dan solid. Saya tidak melihat pemain yang jelek," katanya.
Seleksi kembali dimulai Selasa (11/1) pagi dan kali ini diikuti 29 pemain, empat di antaranya merupakan penjaga gawang. Jumlah itu lebih besar dibandingkan seleksi pada tahap sebelumnya. Melihat jumlah seperti itu, Riedl berencana untuk mengurangi peserta seleksi untuk sesi sore nanti. "Nanti sore, kami akan lebih fokus dengan jumlah pemain lebih sedikit," katanya.
Riedl menyatakan proses seleksi masih sama seperti pada yang pertama. "Saya menggenjot fisik, teknik dan skill individu," kata Riedl. Selain itu, para pemain muda ini juga mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan skill dalam tim melalui latih tanding.
EZTHER LASTANIA
