Aktivis Indonesia Corruption Watch ini mengatakan, ia akan meminta audit khusus terkait penggunaan anggaran PSSI selama lima tahun ke belakang. "Kami minta lima tahun terakhir, tapi kalau tidak ya minimal untuk tahun 2010 saja," ujarnya saat dihubungi Tempo.
Alasannya, dana yang dikucurkan oleh pemerintah untuk induk olahraga sepak bola ini pada tahun lalu cukup besar. "Untuk 2010 itu sekitar Rp 20 miliar dan tahun ini, dalam RAPBN disebutkan Rp 80 miliar," ujarnya. Permintaan audit ini, menurut Apung, juga dilandasi kepedulian akan mandeknya prestasi persepakbolaan nasional. Sebab, meskipun pemerintah sudah menggelontorkan dana sebegitu besar, sepak bola nasional tak juga menunjukkan tajinya. "Kami khawatir anggaran ini disalahgunakan," ujarnya.
Mengenai indikasi adanya penyalahgunaan dana ini, Apung mengaku sedang melakukan investigasi. "Kami sedang investigasi dan dalami untuk apa saja anggaran ini digunakan," ujarnya.
Sebelumnya, Save Our Soccer mendesak PSSI untuk membuka laporan keuangannya. Namun, permintaan ini tak dihiraukan. Koalisi yang terdiri dari Lembaga Swadaya Masyarakat dan pecinta sepak bola nasional ini lantas mendesak BPK untuk memeriksa laporan keuangan PSSI. Mereka juga meminta Komisi Pemberantasan Korupsi untuk memeriksa Ketua PSSI Nurdin Halid terkait pemberian tiket gratis pertandingan AFF Cup kepada sejumlah pejabat negara.
Febriyan