TEMPO Interaktif, Malang - Setelah tertunda berkali-kali, akhirnya manajemen Arema Malang membayar gaji seluruh pemain untuk bulan November dan Desember 2010.
“Sebenarnya kami usahakan membereskan gaji pemain sejak Desember lalu. Sisanya, insya Allah, bisa kami selesaikan pada akhir Januari ini,” kata Abriadi Muhara, Asisten Manajer Arema, Rabu (12/1).
Namun, Abriadi tidak menyebutkan berapa total gaji yang dibayarkan kepada pemain. Sebaliknya ia menggambarkan, jika manajemen membayar Rp 100 juta, maka tinggal dibagi rata dengan jumlah 26 pemain—setelah dikurangi Pierre Njanka yang mengundurkan diri sejak Senin (10/1).
Sisa gaji yang belum dibayar adalah gaji bulan Agustus 2010, bukan Oktober seperti banyak diberitakan. Manajemen belum bisa membayarkan gaji Agustus karena saat itu banyak pemain yang masih dalam proses perpanjangan kontrak sehingga ketika diperpanjang, manajemen terpaksa menggunakan kas yang ada untuk membayarkan uang muka kontrak pemain. Akibatnya, gaji pemain yang masih terikat kontrak terlambat dibayarkan.
Dengan pembayaran gaji dua bulan diharapkan loyalitas pemain terjaga dan tidak terpengaruh oleh hengkangnya Njanka, yang notabene selama ini dituakan di tim Singo Edan dan menjadi kapten tim.
Pelunasan gaji tertunggak juga dibenarkan dua pemain. Dari Pekanbaru, sebelum melakoni pertandingan melawan PSPS sore ini, mereka mensyukuri kemauan manajemen memenuhi kewajibannya kepada pemain. Tapi mereka pun meminta manajemen tetap segera melunasi gaji bulan Agustus.
“Manajemen harus profesional dengan tidak hanya suka menuntut kami harus loyal, tapi bisanya hanya mengumbar janji-janji sampai Papa Njanka (sebutan akrab pemain untuk bekas pemain nasional Kamerun itu) terpaksa keluar. Padahal, Papa Njanka sudah bersabar lama sekali dan membuktikan kesetiaanya kepada tim,” kata seorang pemain yang meminta namanya dirahasiakan.
Abdi Purmono