TEMPO Interaktif, Makassar - Mundurnya kesebelasan Persatuan Sepakbola Makassar dari kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) dan bergabung ke Liga Primer Indonesia (LPI) membuat berang PSSI.
Sekretaris Jenderal Nugraha Besoes menegaskan klub berjuluk Pasukan Ramang ini akan dicoret dari keanggotaan PSSI. "Sudah pasti kami mencoretnya. Seperti Persibo Bojonegoro dan Persema Malang yang terlebih dahulu dicoret," kata Nugraha kepada Tempo, Minggu (16/1).
Alasannya, PSM mundur dari kompetisi legal. Namun, kata dia, untuk sementara masih dikaji di Komisi Disiplin setelah suratnya diterima dua bulan lalu.
"Komisi kan sudah menghukum kesebelasan ini sebelumnya. Turun dari divisi utama lalu ke divisi satu. Makanya masih di kaji. Tapi kalau tim ini tampil dalam laga perdana, maka langsung dicoret," ujar Nugraha.
CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono mengatakan, pihaknya tidak ingin mencampuri internal PSM. "Kami sudah limpahkan masalah PSM di PSSI dan Komisi setelah surat pengunduran dirinya kami terima beberapa waktu lalu," kata Joko.
Batas waktu yang diajukan Liga Indonesia untuk mengklarifikasi pengundurannya, sudah lewat. "Mereka tidak ada yang datang, sehingga nama PSM di kompetisi LSI sudah tidak ada lagi," ujarnya.
Malahan, kata dia, yang datang adalah Ketua PSSI Pengprov Sulawesi Selatan, Kadir Halid, pada Kamis lalu. Adik kandung ketua umum PSSI ini datang ke Jakarta dan menemuinya. "Saya mendukung apresiasi yang dilakukan pak Kadir. Tapi saya tidak bisa memutuskan, apakah kesebelasan ini masih bisa di pertahankan bermain di LSI atau tidak. Karena sepakbola ini memiliki organisasi. Biar Exco PSSI dan Komisi yang memutusakan," katanya.
Kadir menyayangkan kesebelasan ini di coret dari keangotaan PSSI. Alasannya, tidak ada lagi pembinaan sepakbola di Makassar. Sebab PSM memiliki klub profesional, yakni PSM Usia 18 tahun, 15 tahun, serta 26 klub.
“Anak cucu kita yang kena dampaknya, akibat seglintir oknum yang menginginkan PSM mundur,” ucapnya.
ARDIANSYAH RAZAK BAKRI