TEMPO Interaktif, Jakarta - Pelatih tim sepak bola nasional Indonesia Wim Rijsbergen kembali membuat pernyataan yang bisa menyulut kemarahan Bambang Pamungkas dan kawan-kawan. Dari Belanda, kepada wartawan de Pers, Rijsbergen membalas ancaman mogok para pemain dengan mengatakan, “Para pemain berlagak seperti diva yang cepat sekali menyerah.”
Menurut laman Radio Netherland, wartawan de Pers menghubungi Rijsbergen yang sedang libur ke Belanda. "Mereka (PSSI, red.) menaruh harapan tinggi pada saya, tapi saya dikasih seleksi pemain yang tidak fit. Ketika saya harus mengayomi anak-anak ini lima hari menjelang pertandingan penting, mereka sudah berminggu-minggu tidak latihan. Pada pertandingan berikut, pemain unggulan pergi, terkait masalah pribadi. Konyol. Ia sebenarnya malas berangkat ke Teheran. Setelah itu, dua pemain lain hengkang, begitu saja," ujar Rijsbergen kepada wartawan de Pers.
Pernyataan Rijsbergen itu jelas mengarah kepada penyerang timnas asal Persipura Jayapura Boaz Salossa dan Ian Luis Kabes. Menjelang laga tandang melawan Iran di kualifikasi Grup G Piala Dunia 2014, Boaz dan Luis Kabes meninggalkan pemusatan latihan di Solo. Boaz dan Kabes meninggalkan latihan karena alasan keluarga. Namun, Boaz sudah bermain saat Indonesia ditaklukkan Bahrain 2-0 di Stadion Gelora Bung Karno pada 6 September lalu.
Menurut harian Belanda itu, ada pemain Indonesia yang lebih sibuk mengurus gaya rambutnya ketimbang pertandingan. Irfan Bachdim, yang menjadi idola di Indonesia, juga lebih sibuk dengan karier filmnya ketimbang sepak bola. “Wajahnya terpampang di seluruh Jakarta sebagai promosi untuk film Tendangan dari Langit.”
Menurut harian de Pers, pesepakbola Indonesia ingin sekali menjadi Beckham, tapi mereka tidak tahu bahwa Beckham bekerja keras. "Mereka datang terlambat pada latihan, bahkan sampai empat hari. Jelas saya mengangkat masalah itu," ujar Rijsbergen yang 1 Oktober mendatang kembali ke Indonesia.
"Mereka susah sekali menerima kebenaran. Saya sangat terbuka kepada pemain saya. Saya berusaha supaya permainan mereka lebih baik. Bahwa mereka kemudian marah dan mogok, itu sangat mengecewakan." ujar Rijsbergen.
Sebelumnya, tujuh pemain tim nasional sepak bola siap mogok bermain jika pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia tak mencopot Wim Rijsbergen dari kursi pelatih. Mereka kecewa dengan komentar pelatih Wim Rijsbergen yang dilontarkan seusai pertandingan. Wim terkesan melemparkan semua kesalahan kepada pemain sehingga Indonesia digulung Bahrain 0-2. "Sejujurnya hal yang membuat pemain sangat kecewa kepada Wim Rijsbergen adalah komentar beliau," tulis Bambang dalam laman pribadinya, www.bambangpamungkas20.com, dua pekan lalu.
SUTARTO