TEMPO Interaktif, Jakarta -Ketua Komite Hukum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) La Nyala Mattaliti mengancam akan menggulirkan Kongres Luar Biasa (KLB) jika pengurus PSSI tetap berkeras memasukkan 24 klub dalam kompetisi musim depan. Ia menilai peserta kompetisi seharusnya 18 klub.
"Di statuta tidak ada itu.Jadi jangan salahkan saya kalau saya akan tuntut KLB, karena ini sudah melanggar. Ini parah, lebih parah dari Nurdin (Halid)," katanya di kantor PSSI di kawasan Gelora Bung Karno, Jumat, 23 September 2011.
Rapat Komite Eksekutif yang berlangsung di Hotel Sahid, Rabu, 22 September lalu, memutuskan kompetisi musim depan akan diikuti maksimal 24 klub. Rapat ini sekaligus menganulir rapat sebelumnya yang memutuskan klub peserta kompetisi berjumlah 18 klub.
La Nyala mengatakan, saat rapat, dirinya sudah menentang memasukkan 24 klub dalam kompetisi musim depan. Namun ia kalah suara. Keputusan diketuk ketika ia lagi ke kamar mandi. "Saya ke kamar mandi, ketika saya kembali, ternyata sudah diputus," katanya.
Ia menilai klub peserta kompetisi sudah diatur dalam statuta PSSI. Disitu disebutkan klub peserta kompetisi sebanyak 18 klub. Sehingga keputusan memasukkan 24 klub dalam kompetisi dinilai tak hanya terkesan memaksakan kehendak, tapi juga menyalahi statuta.
Ia mempertanyakan dasar masuknya 6 klub lain diluar liga super indonesia (ISL) yang dimasukkan dalam kompetisi musim depan. Keenam klub tersebut yaitu PSMS Medan, PSM Makassar, persebaya Surabaya, Persema Malang, Bontang FC, dan Persibo Bojonegoro.
Persema Malang, Persibo Bojonegoro dan PSM Makasar, kata La Nyala saat ini statusnya masih belum jelas. Ketika dihukum karena pada kompetisi lalu masuk liga premier indonesia. Sanksi kepada tiga klub ini dinilai tak bisa dicabut oleh komite eksekutif. Pencabutan sanksi hanya bisa dilakukan melalui kongres. "Tidak bisa dicabut lewat exco (komite eksekutif," katanya.
Adapun alasan memasukkan PSMS Medan, persebaya Surabaya, dan Bontang FC karena ketiganya menjadi ikon sepak bola dinilai tak logis. Klub-klub yang ingin berkomeptisi di liga teratas, kata dia, harus melalui jenjang yang telah ditetapkan. "Tidak ada kategori memasukkan klub berdasarkan kota icon," katanya.
Anggota Komite Eksekutif PSSI Toni Apriliani mengatakan ketidaksetujuan La Nyala pada keputusan rapat komite eksekutif seharusnya disampaikan ketika rapat. Karena setelah diputuskan, kata Toni, "Seharusnya itu jadi tanggung jawab bersama."
Ia mengatakan jumlah 24 klub peserta kompetisi itu bukan jumlah final, melainkan jumlah maksimal peserta kompetisi. Sangat mungkin ada beberapa klub dari 24 klub tersebut yang gugur dalam verifikasi finansial dan verifikasi konfederasi sepak bola asia (Afc). "Kalau hanya ditetapkan 18 klub, lalu ada yang drop saat verisikasi, kan jadi kurang. Karena itu lalu dibuat aturan 24 klub," katanya.
Ia membantah tudingan yang menyebutkan PSSI mencla-mencle karena seringnya merubah keputusan. Keputusan memasukkan 18 klub peserta kompetisi yang diputus dalam rapat komite eksekutif 16 September lalu, kata dia, sebenarnya belum final. "Karena itu ada rapat lanjutannya, tapi keputusan itu keburu diberitakan," katanya. DWI RIYANTO AGUSTIAR