TEMPO Interaktif, Surakarta – Pelatih Persis Solo Branko Babic memutuskan mundur sebagai pelatih Persis Solo menyusul keputusan PSSI yang membatalkan kompetisi dua wilayah. CEO PT Solo Indomandiri Profesional yang membawahkan klub Persis Solo, Kesit Handoyo, mengatakan karena situasi yang serba tidak jelas pelatih Branko Babic memilih mundur.
“Awalnya Persis Solo masuk kategori level satu ketika jumlah peserta kompetisi 34 klub. Tapi sekarang, ketika klubnya jadi 24, tidak masuk di level satu. Ini membingungkan pelatih,” ujar Kesit kepada wartawan, Kamis 29 September 2011.
Dalam kesempatan yang sama Branko mengakui tidak berminat melatih Persis Solo jika klub berkompetisi di level dua. Sebab sedari awal dia sudah mempersiapkan tim, termasuk pemain, untuk berkiprah di level satu. “Jika Persis di level satu dengan pemain-pemain berkualitas yang menyatakan ingin bergabung, saya yakin bisa membawa Persis Solo ke papan atas,” ujarnya.
Menurut Branko Babic, pemain yang diburu mundur mengetahui Persis tidak bisa berkompetisi di Liga Indonesia. “Saya tidak bisa menerima situasi itu. Saya seorang pemenang,” kata pelatih berkewarganegaraan Serbia tersebut.
Branko mengaku betah melatih di Solo dan menyukai suasana Solo. Tapi mengingat Persis Solo tidak berlaga di kompetisi level tertinggi, dia memilih mengundurkan diri. “Saya minta maaf atas keputusan tidak bisa berlanjut melatih Persis Solo,” ujar mantan pelatih Solo FC ini.
Kesit menyatakan selanjutnya akan segera mencari pelatih baru. Menurutnya sudah ada beberapa pelatih yang mengajukan proposal atau sekadar menyatakan keinginan melatih Persis Solo. Untuk pelatih asing, tercatat Raja Isa dan Arcan Iurie mengatakan tertarik membesut Persis Solo.
“Kalau pelatih lokal, ada Bonggo Pribadi, Bambang Nurdiansyah, dan sebagainya,” kata Kesit lagi. Pihaknya akan segera menentukan siapa pelatih Persis Solo. Dengan demikian bisa segera menyusun program klub dan perburuan pemain, disesuaikan dengan level kompetisi yang diikuti Persis Solo.
UKKY PRIMARTANTYO